Site icon Landbank.co.id

Isi Perbincangan Menteri Ekraf dan Reddoorz

Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf) Teuku Riefky Harsya melihat peluang yang kuat untuk kolaborasi antara Kementerian Ekraf dan Reddoorz/foto: kementerian ekraf

Jakarta, landbank.co.id– Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf) Teuku Riefky Harsya menerima kunjungan manajemen jaringan perhotelan bujet, Reddoorz.

Dalam pertemuan dengan tim Reddoorz, Menteri Ekraf menyatakan bahwa bisnis perhotelan memiliki peran penting dalam subsektor ekraf seperti desain interior, kuliner, sekaligus sinkronisasi event-event kreatif.

“Kami percaya bahwa perhotelan berperan penting dalam ekosistem ekonomi kreatif, tidak hanya sebagai platform untuk menampilkan IP (Intellectual Property) lokal, tetapi juga sebagai kanal pengembangan subsektor ekraf dan pengalaman yang mendukung event-event kreatif,” kata Menteri Ekraf Teuku Riefky saat menerima tim Reddoorz di Gedung Autograph Tower, Jakarta, Senin, 11 Agustus 2025.

Dia menambahkan, pihaknya melihat peluang yang kuat untuk kolaborasi antara Kementerian Ekraf dan Reddoorz.

Hal itu dilakukan guna meningkatkan visibilitas hak kekayaan intelektual (HKI) dan subsektor ekonomi kreatif Indonesia melalui jaringan Reddoorz yang luas di berbagai daerah.

Kementerian Ekraf juga menyatakan minat berkolaborasi dengan RedDoorz untuk pengembangan dan pemanfaatan properti RedDoorz sebagai pusat kreatif di berbagai daerah. Tentu pendekatan kolaborasi hexahelix dikedepankan untuk memperkuat ekosistem kreatif Indonesia.

Baca juga: Investor Lokal Guyur Bisnis Hotel dan Restoran Rp7,57 Triliun

“Kami punya strategi untuk melakukan pendekatan hexahelix. Berarti, ada kerja sama antar Pemerintah, bisnis, akademisi, asosiasi atau komunitas, media, dan lembaga keuangan untuk mengoptimalkan potensi ekonomi kreatif di Indonesia. Kami juga siap memfasilitasi Reddoorz untuk pengembangan IP-IP lokal sehingga memberi impact pada pengembangan subsektor ekraf yang berkelanjutan,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky.

Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekraf Cecep Rukendi, mengatakan, potensi kolaborasi dapat fokus melalui program-program Asta Ekraf yang melibatkan pengembangan talenta, infrastruktur, dan pemanfaatan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

“Kolaborasi bisa juga dilakukan melalui program Infra Ekraf. Kita bisa mengaktivasi aset dari pemerintah daerah untuk upgrade creative hub atau pengelolaan event di daerah tersebut sehingga penginapan dari Reddoorz dapat masuk sebagai sarana penunjang akomodasinya,” tutur Deputi Cecep.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Bidang Isu Strategis dan Antar Lembaga Rian Syaf menambahkan bahwa Kementerian Ekraf menyambut baik potensi kolaborasi yang bisa diimplementasikan sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan merata yang mencerminkan wujud kemerdekaan semakin nyata.

Baca juga: Mengintip 250 Properti Hotel Reddoorz

“Kami percaya bahwa aset ekonomi kreatif tersebar di seluruh Indonesia. Ini adalah kementerian pertama yang menangani ekosistem kreatif di Indonesia karena sebelumnya hanya berbentuk badan saja, tetapi kini sudah terpisah. Ekonomi kreatif harus menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi yang dimulai dari daerah,” imbuh Rian Syaf.

Sementara itu, Reddoorz selalu memiliki visi menghadirkan berbagai akomodasi nyaman yang sesuai kebutuhan pelanggan dengan mengedepankan teknologi dan inovasi sejak 2015.

“Sebanyak 85 persen bisnis kami ada di Indonesia dan 15 persen sisanya di Filipina. Di Indonesia, kami memiliki 4.000 properti yang ada di sekitar 250 kota. Dengan demikian Reddoorz menjadi bagian dari jaringan terbesar jumlah hotel di Indonesia. Kami juga selalu mendorong adanya sinkronisasi event-event kreatif dari berbagai daerah,” tutur Mohit Gandas, country director Reddoorz.

Adapun tiga bentuk kolaborasi yang disampaikan Reddoorz yaitu rencana pembuatan kamar tematik dengan IP lokal Indonesia, penggunaan kuliner lokal sebagai vendor sarapan sehingga informasi aggregator atau snack bisa dikurasi bersama, dan sinkronisasi event berbasis ekonomi kreatif.

“Pertama, kita akan dorong terlebih dahulu untuk kerjasama IP karena kami memang membutuhkan satu terobosan baru untuk hospitality di Indonesia tentu dengan mengangkat tema-tema karakter atau kartun IP lokal,” kata Gusti Raganata, head of Government Relation Reddoorz.

Baca juga: Bertemu Menteri Ekraf, Arab Saudi Ngasih Kode Mau Investasi

Dari situ, tambahnya, dilanjutkan dengan mem-branding Reddoorz sebagai hunian yang kreatif dan ramah keluarga.

“Dengan adanya kerja sama bersama IP-IP Indonesia, tentu akan mempercepat proses kerjasama dan proses akuisisi sehingga membantu ekonomi Indonesia secara keseluruhan,” tutur dia.

(*)

Exit mobile version