Hal serupa terjadi di lini liabilitas. Per akhir Desember 2024, liabilitas DUTI tercatat masih sebesar Rp2,49 triliun, sedangkan pada triwulan I/2025 senilai Rp2,44 triliun.
Sebaliknya, ekuitas DUTI meningkat dari Rp11,86 triliun pada akhir 2024 menjadi Rp11,97 triliun pada kuartal pertama 2025.
Mengutip materi paparan publik Duta Pertiwi, proyek milik perusahaan yang merupakan bagian dari Sinar Mas Lad mencakup bidang perumahan, superblok, gedung kantor dan pusat perbelanjaan, serta hotel dan rekreasi.
Untuk lini perumahan, proyek milik Duta Pertiwi mencakup Grand Wisata, Kota Wisata, Legenda Wisata, Kota Bunga, Taman Permata Buana, dan Taman Banjar Wijaya.
Khusus untuk kawasan pengembangan kota mandiri Grand Wisata, Bekasi, Jawa Barat berdiri di atas areal seluas 1.100 hektare yang mulai dikembangkan pada 2005.
Proyek superblok DUTI terdiri atas ITC Mangga Dua, ITC Cempaka Mas, ITC Roxy Mas, ITC Fatmawati, ITC Permata Hijau, dan ITC Kuningan Mall Ambasador. Selain itu, ITC Depok, ITC Surabaya, Klaska Residence, Aerium Apartment, dan Southgate TB Simatupang.
Baca juga: Ini Peluru Utama DUTI yang Memberi Rp2,89 Triliun
Khusus untuk Southgate Residence, hunian vertikal ini berlokasi di Tanjung Barat, Jakarta Selatan di atas arela seluas 5,4 hektare.
Proyek ini memiliki tiga menara (tower) apartemen yang tengah dipasarkan, yakni Elegance, Prime, dan Altuera dengan segmen pasar menengah ke atas.
Di lini gedung kantor dan pusat perbelanjaan mencakup Sinarmas Land Plaza Thamrin Tower 2&3, Dimo Space, DP Mall Semarang, dan Sopo Del Tower.
Selain itu, untuk lini hotel dan rekreasi mencakup Room Inc, Semarang, Jawa Tengah dan Go Wet, Bekasi, Jawa Barat.
(*)