Jakarta, landbank.co.id– PT DFI Retail Nusantara Tbk (HERO), dahulu bernama PT Hero Supermarket Tbk fokus pada pengembangan bisnis Guardian dan IKEA.
Langkah itu dipilih menyusul keberhasilan HERO menyelesaikan divestasi bisnis Hero Supermarket kepada afiliasinya, PT Hero Retail Nusantara pada Juni 2024.
“Dengan selesainya proses ini, Perseroan kini sepenuhnya berfokus pada pengembangan bisnis Guardian dan IKEA di Indonesia,” urai Hadrianus Wahyu Trikusumo, presiden direktur PT DFI Retail Nusantara Tbk dikutip Minggu, 16 Maret 2025.
Hingga kini, HERO memiliki lebih dari 340 toko Guardian di berbagai kota besar di Indonesia, termasuk di Bali, Jawa, Kalimantan, Lombok, dan Sumatera.
Pada 2024, Guardian mencatatkan pertumbuhan penjualan dan laba sebesar dua digit, didorong oleh peningkatan volume penjualan serta meningkatnya jumlah pengunjung di mal-mal premium dan destinasi wisata.
Baca juga: Begini Potret Bisnis Ruang Ritel Modern Terbaru, Hapimart Masuk Jakarta
Guardian tetap berkomitmen untuk memperkuat proposisi nilai, mengoptimalkan rangkaian produk, serta memperluas kehadiran omnichannel untuk meningkatkan aksesibilitas bagi para pelanggan.
Tak heran bila HERO terus meningkatkan kinerja. Indikasi itu terlihat dari torehan tahun 2024. Ketika itu, HERO mengantongi pendapatan Rp4,54 triliun.
Pendapatan HERO tahun 2024 naik sekitar 4 persen bila disandingkan dengan torehan 2023 yang senilai Rp4,38 triliun.
Pada 2024, HERO juga mampu mengurangi kerugian. Rugi dari operasi yang dilanjutkan tercatat sebesar Rp 146 miliar, yang merupakan perbaikan signifikan dari kerugian Rp 431 miliar pada tahun sebelumnya.
Peningkatan ini terutama didorong oleh pertumbuhan laba bisnis Guardian dan penurunan kerugian di IKEA. Termasuk keuntungan dari divestasi bisnis Hero Supermarket dan penjualan properti non-inti.
Baca juga: Daftar Empat Mal Baru di Jakarta Tahun 2025
“Total kerugian yang dibukukan Perseroan pada tahun 2024 mencapai Rp6 miliar, membaik secara signifikan dari kerugian Rp132 miliar pada 2023,” ujar dia.
Pemilik IKEA Alam Sutera, Tangerang, Banten ini mengaku bahwa pada 2025 telah menyiapkan sejumlah strategi.
Pertama, melalui IKEA for Business melayani segmen pelaku usaha. HERO melihat ini adalah salah satu yang prospeknya lebih baik selain jasa interior design.
Kedua, HERO akan memperkuat operasional di toko. Ketiga, meningkatkan kinerja penjualan dengan mengembangkan rangkaian produk yang tetap relevan dengan kebutuhan pelanggan dan solusi saling menguntungkan kepada pemasok lokal.
“Yang terakhir, juga ada kesempatan besar di saluran e-commerce salah satunya adalah Tokopedia untuk mengembangkan kinerja lebih lanjut,” kata Hadrianus.
Menurut Hadrianus, pihaknya memerkirakan bisnis kesehatan dan kecantikan mempertahankan momentum positifnya, meskipun ketidakpastian terkait pemulihan bisnis furnitur rumah tangga masih berlanjut.
“Dengan fokus strategis yang lebih tajam, Perseroan berada pada posisi yang kuat untuk mendorong pertumbuhan jangka menengah hingga panjang secara berkelanjutan,” kata dia.
Baca juga: Okupansi Pusat Perbelanjaan Surabaya 76 Persen
Para pemegang saham HERO per akhir Desember terdiri atas Mulgrave Corporation BV 63,59 persen.
Lalu, The Dairy Farm Company, Limited 17,45 persen dan masyarakat 16,28 persen.
Sementara itu, HERO memiliki tiga anak usaha, yaitu PT Rumah Mebel Nusantara (99,9 persen).
Lalu, PT Distribusi Kesehatan dan Kecantikan Nusantara (99,9 persen), dan PT Distribusi Mebel Nusantara (100 persen).
(*)