Landbank.co.id
Beranda Komersial Begini Potret Bisnis Ruang Ritel Modern Terbaru, Hapimart Masuk Jakarta

Begini Potret Bisnis Ruang Ritel Modern Terbaru, Hapimart Masuk Jakarta

Cushman & Wakefield menyatakan bahwa pasokan kumulatif ruang ritel modern di Jakarta meningkat 0,7% dengan total pasokan sebesar 4.707.000 m2/foto: landbank.co.id

Jakarta, landbank.co.id– Perusahaan layanan real estat komersial global terkemuka, Cushman & Wakefield menyatakan bahwa pasokan kumulatif ruang ritel modern di Jakarta meningkat 0,7% dengan total pasokan sebesar 4.707.000 m2 pada kuartal ketiga 2023.

Mengutip riset market beat Cushman & Wakefield, dari perkiraan waktu penyelesaian proyek yang sedang dibangun, proyeksi pasokan kumulatif pada masa depan diperkirakan meningkat 2,12%.

Kini, masih mengutip riset Cushman & Wakefield, proyek yang dalam konstruksi di Jakarta mencakup Agora Lifestyle Centre @Thamrin Nine di pusat kawasan bisnis (central business district/CBD) Jakarta seluas 27.000 m2.

Lalu, Lippo Mall East Side @ Holland Village, Jakarta Pusat seluas 44.000 m2 dan Mall Menara Jakarta, Jakarta Utara seluas 29.000. Ketiga proyek itu diperkirakan rampung pada 2024. (data lengkap lihat di halaman dua)

Marketbeat Jakarta Retail Q3 2023 Cushman & Wakefield juga menyebutkan, mal strata-title menjadi semakin jarang dijumpai di kalangan pengembang karena dianggap kurang memberikan pengalaman belanja yang telah menjadi faktor kunci keberhasilan pengembangan pusat ritel.

Baca Juga:  Begini Pasokan dan Permintaan Rumah Tapak Jabodetabek pada 2024

Sebagai responsnya, tulis riset itu, beberapa mal sedang melakukan desain ulang untuk menawarkan pengalaman berbelanja yang lebih lengkap yang memenuhi preferensi generasi muda.

“Bersamaan dengan meningkatnya popularitas konsep proyek dengan ruang terbuka, para pengembang secara aktif mengeksplorasi pendekatan inovatif dalam pengembangan ritel,” jelas Arief Rahardjo, director Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia dalam riset itu.

Sementara itu, tingkat hunian keseluruhan bertahan pada 77,2% pada akhir kuartal ketiga (0,0% QoQ), meskipun ekspansi yang relatif aktif dari para pelaku ritel karena adanya perbedaan waktu antara saat konfirmasi sewa dan pembukaan toko yang sebenarnya.

Halaman: 1 2

Iklan