Porsi Kawasan Industri Intiland Kian Menonjol

Porsi kawasan industri terhadap total pendapatan PT Intiland Development Tbk (DILD) tampak menonjol pada kuartal pertama 2025/foto: batangindustrialpark.com

Archied menjelaskan, sebagai pengembangan kawasan industri baru, Batang Industrial Park berhasil memberikan kontribusi signifikan bagi kinerja pendapatan usaha. Selain lokasinya yang strategis, BIP dikembangkan sebagai kawasan industri modern dengan fasilitas dan infrastruktur yang baik.

Saat ini, BIP mendapatkan kepercayaan sejumlah perusahaan multinasional dan nasional yang telah membangun pabrik baru di kawasan tersebut.

Bacaan Lainnya

“Ke depan kami akan fokus di sektor industrial estate seiring dengan fokus dari target pertumbuhan pemerintah sebesar 8 persen, yang salah satunya melalui upaya menaikkan investasi langsung dari luar negeri,” kata Archied.

 

Laba Bersih

Sementara itu, porsi penjualan perumahan terhadap total pendapatan DILD dalam rentang Januari-Maret 2025 tercatat sebesar Rp111,50 miliar setara dengan sekitar 17 persen.

Baca juga: 

Lebih rendah dibandingkan dengan periode sama 2024 yang sebesar Rp164,33 miliar atau sekitar 23 persen dari total pendapatan kuartal pertama 2024 yang senilai Rp710,86 miliar.

Untuk periode Januari-Maret 2025, total pendapatan Intiland tercatat sebesar Rp640,76 miliar, lebih rendah sekitar 10 persen bila disandingkan dengan raihan per akhir Maret 2024 yang masih di level Rp710,86 miliar.

Per akhir Maret 2025, Intiland mampu mengantongi laba bersih Rp10,56 miliar, sedangkan pada periode sama 2024 masih merugi Rp84,28 miliar.

Sementara itu, aset DILD sepanjang tiga bulan pertama 2025 tercatat sebesar Rp13,55 triliun, sedangkan pada periode setahun penuh 2024 sebesar Rp13,70 triliun.

Baca juga: Ini Rencana Penggunaan Sukuk Ijarah Intiland Rp250 Miliar

Intiland mencatat penurunan liabilitas pada kuartal I/2025 dibandingkan per akhir Desember 2024, yakni dari Rp6,95 triliun menjadi Rp6,78 triliun.

Sebaliknya, ekuitas DILD meningkat, yakni dari Rp6,74 triliun per akhir Desember 2024 menjadi Rp6,77 triliun pada akhir Maret 2025.

 

(*)

Pos terkait