Jakarta, landbank.co.id– Membuka tahun 2024, emiten properti PT Intiland Development Tbk (DILD) bikin gebrakan.
Kali ini, Jumat, 5 Januari 2024, PT Intiland Development Tbk menggandeng perusahaan teknologi asal Korea Selatan, Saltware Co. Ltd untuk kegiatan pertanian cerdas (smart farming).
Saltware adalah perusahaan publik yang bergerak di bidang teknologi dengan portofolio meliputi cloud service, infrastructure service, enterprise portal, dan digital farming.
Menurut Hendro S Gondokusumo, pendiri dan Direktur Utama PT Intiland Development Tbk, kolaborasi pengembangan smart farming dengan Saltware ini merupakan bagian dari strategi pertumbuhan usaha Intiland.
Melalui kerja sama ini Intiland dapat meningkatkan nilai aset dari lahan maupun bangunan yang dimiliki perseroan.
Ekspansi ini juga menjadi wujud kontribusi Intiland dalam mendukung program pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Bisnis utama Intiland tetap di sektor properti. Kerja sama ini lebih sebagai bentuk komitmen dan kontribusi kami untuk memperkuat ketahanan pangan melalui pemanfaatan teknologi sekaligus untuk meningkatkan nilai aset dari lahan dan bangunan yang kami miliki selama ini,” papar Hendro S Gondokusumo dalam siaran pers yang dilihat landbank.co.id, Minggu, 7 Januari 2024.
Kolaborasi pengembangan smart farming antara Intiland dan Saltware ini rencananya dijalankan secara bertahap. Sebagai proyek percontohan awal, kedua Perusahaan akan melakukan ujicoba pengembangan smart farming untuk budidaya buah stroberi di proyek-proyek yang dikembangkan Intiland.
Intiland dan Saltware akan membentuk kerja sama operasi atau joint operation guna merumuskan rencana penerapan smart farming, metode budidaya buah stroberi dan bahan pangan lainnya, serta rencana strategis selanjutnya.
Kolaborasi ini merupakan langkah progresif dalam mendukung transformasi sektor pertanian di Indonesia lewat pendayagunaan teknologi sebagai kunci utama dalam mencapai ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Saltware selama ini berperan dalam penciptaan solusi-solusi canggih untuk pertanian dengan menggunakan teknologi Internet of Things (IoT) yang erintegrasi.
Secara umum teknologi IoT membantu petani memantau kondisi lingkungan secara real-time, memberikan informasi mengenai tingkat kelembapan, suhu, dan kondisi tanah secara mendetail. Dengan informasi yang akurat tersebut, petani dapat menyesuaikan penggunaan air secara lebih efisien, serta mengurangi tingkat konsumsinya tanpa mengorbankan kesehatan tanaman.
“Keunggulan ini tidak hanya mengurangi biaya penggunaan air, tetapi juga mendukung upaya konservasi sumber daya air yang penting dalam daerah beriklim panas,” kata Lee Jeong Kun.
Dia menambahkan, salah satu layanan usaha dari Saltware adalah pengembangan teknologi untuk smart farming yakni pendayagunaan perangkat lunak untuk kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI) di sektor pertanian. Pengembangan smart farming bertujuan membantu pengelolaan proses bercocok tanam secara optimal dan menghasilkan hasil produk secara maksimal.
Kemitraan dengan Intiland diharapkan dapat meningkatkan penetrasi serta proses alih daya teknologi ke kawasan Asia Tenggara, terutama di Indonesia.