Site icon Landbank.co.id

Penjualan Segmen Industri Puradelta Lestari Tetap Solid

Penjualan segmen industri PT Puradelta Lestari Tbk pada 2023 tercatat menanjak sekitar 16 persen dibandingkan dengan torehan setahun sebelumnya/foto: SML

Jakarta, landbank.co.id– Penjualan segmen industri PT Puradelta Lestari Tbk pada 2023 tercatat menanjak sekitar 16 persen dibandingkan dengan torehan setahun sebelumnya.

Mengutip laporan keuangan PT Puradelta Lestari Tbk, penjualan segmen industri emiten berkode saham DMAS ini sekitar Rp1,63 triliun pada 2023.

Penjualan segmen industri PT Puradelta Lestari Tbk itu meningkat bila disandingkan dengan tahun 2022 yang sekitar Rp1,40 triliun.

“Sektor industri masih menjadi tulang punggung usaha Perseroan, dimana pendapatan usaha sektor industri diperoleh dari penjualan lahan kawasan industri GIIC (Greenland International Industrial Center) di Kota Deltamas,” ujar Tondy Suwanto, direktur dan sekretaris PT Puradelta Lestari Tbk dalam publikasinya di Jakarta, baru-baru ini.

Dia menerangkan sektor industri berkontribusi sebesar Rp1,65 triliun atau sekitar 85,63 persen dari pendapatan usaha tahun 2023.

Ada beberapa jenis segmen industri yang telah tercatat pada pendapatan usaha tahun 2023. Selain segmen terkait otomotif, ada pula segmen FMCG dan segmen Data Center.

“Dengan terus dilakukannya pengembangan fasilitas dan infrastruktur yang komprehensif, maka dapat menjadi daya tarik investasi bagi pelanggan industri berkelas dunia,” kata Tondy Suwanto.

Di sisi lain, DMAS yang merupakan pengembang kawasan terpadu modern Kota Deltamas, menargetkan menargetkan prapenjualan (marketing sales) senilai Rp1,81 triliun pada 2024.

Kontribusi utama dari target prapenjualan tersebut masih berasal dari penjualan lahan sektor industri.

Menurut Tondy target prapenjualan untuk tahun 2024 yang telah ditetapkan manajemen, telah didasari beberapa pertimbangan.

“Dibandingkan dengan hasil pencapaian prapenjualan tahun 2023, target Rp1,81 triliun tahun 2024 merupakan target konservatif yang moderat. Kami juga mempertimbangkan hal lain seperti tingkat pertumbuhan ekonomi nasional dan situasi geopolitik dunia,” ujar dia.

Awal tahun 2024 masih terdapat permintaan lahan yang cukup besar. “Di pipeline kami masih ada 90 hektar permintaan lahan yang menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan target prapenjualan 2024,” tambah Tondy.

Permintaan lahan awal tahun 2024 ini didominasi oleh segmen data center. Berkembangnya teknologi informasi, transformasi digital, dan meningkatnya penetrasi internet sejalan dengan pertumbuhan aplikasi pada smart devices, adanya ekspansi telekomunikasi broadband seperti 4G, 5G, FTTH, dan Internet of Things, serta booming dan euphoria pemanfaatan big data dan AI, merupakan faktor pendorong tingginya kebutuhan akan data center.

Tondy mengungkapkan bahwa awal tahun 2024 selain segmen data center, terdapat permintaan dari segmen industri lain seperti industri terkait otomotif, FMCG, industri chemical, dan industri lainnya.

Permintaan pada sektor hunian dan sektor komersial juga diperkirakan meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi dan industri di Kota Deltamas.

“Karena itu, kami optimis dapat mencapai target prapenjualan sebesar Rp1,81 triliun di tahun 2024,” kata Tondy.

 

(*)

Exit mobile version