Penjualan SCG di Indonesia Tembus Rp17 Triliun

Pendapatan dari penjualan SCG di Indonesia untuk tahun fiskal 2024 menyentuh sebesar Rp17,4 triliun (US$1,09 miliar)/foto: scg

SCG telah menerapkan berbagai langkah penguatan yang diumumkan pada akhir kuartal ketiga 2024, dengan hasil yang signifikan yakni pengelolaan dana operasional telah yang diturunkan sekitar Rp2,9 triliun (US$183 juta)  dibandingkan setahun sebelumnya.

Lalu, restrukturisasi aktivitas operasional dan bisnis, termasuk dengan menghentikan bisnis yang kurang optimal pada 2024 untuk meningkatkan efisiensi operasional.

Bacaan Lainnya

Kemudian, Controlled capital expenditures (CAPEX) yang memprioritaskan proyek dengan keuntungan yang tinggi dan cepat.

Baca juga: BTN Berkomitmen Sertifikat Bermasalah Tuntas Pada 2028

“Alhasil, utang bersih perusahaan turun sebesar Rp7,9 triliun (US$494 juta) dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, dengan rasio utang bersih terhadap ekuitas sebesar 0,7 kali. Posisi keuangan SCG tetap kuat dan stabil, dengan cadangan kas pada akhir tahun sebesar Rp25,2 triliun (US$1,57 miliar).

Pada kuartal IV/2024, pendapatan dari penjualan mencapai Rp58,3 triliun (US$3,69 miliar), meningkat sebesar 2 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, didukung oleh peningkatan volume penjualan dari SCGC.

Namun, perusahaan mencatat kerugian sebesar Rp229 miliar (US$15 juta) untuk kuartal tersebut, dibandingkan dengan laba sebesar Rp318 miliar (US$20 juta) pada kuartal sebelumnya, yang terutama disebabkan oleh kinerja Long Son Petrochemicals (LSP) serta pengakuan penuh biaya penyusutan untuk proyek tersebut.

Baca juga: Semen Hijau SIG Siap Dukung Program Tiga Juta Rumah

Per 31 Desember 2024, total aset SCG mencapai Rp407,66 triliun (US$25,36 miliar), dengan aset di ASEAN (tidak termasuk aset di Thailand) sebesar Rp186 triliun (US$11,58 miliar), atau setara dengan 46 persen dari total aset konsolidasian SCG.

 

(*)

Pos terkait