Jakarta, landbank.co.id– Penjualan rumah emiten properti, PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) terlihat bergairah sepanjang Januari-Maret 2025.
Pada periode itu penjualan rumah PT Repower Asia Indonesia Tbk tumbuh 20 persen dibandingkan dengan periode sama 2024.
Merujuk laporan keuangan PT Repower Asia Indonesia Tbk, per akhir Maret 2025, emiten berkode saham REAL ini mengantongi penjualan rumah Rp1,71 miliar.
Sebaliknya, penjualan rumah yang dibukukan Repower sepanjang kuartal pertama 2024 senilai Rp1,42 miliar.
Emiten properti ini mengaku terus membangun rumah atau real estat pada tahun ini.
“Proyek real estat yang saat ini dalam tahap konstruksi ditargetkan selesai tahun 2025,” ujar Aulia Firdaus, direktur utama PT Repower Asia Indonesia Tbk dalam suratnya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip Jumat, 16 Mei 2025.
Baca juga: Harga Bahan Bangunan Mengganjal Residensial
Dia juga mengatakan bahwa dari total persediaan tanah dalam pengembangan akan direalisasikan pada 2025.
Peningkatan penjualan rumah per akhir Maret 2025 terlihat ikut mewarnai raihan laba bersih REAL pada triwulan I/2025.
Bila per akhir Maret 2024 laba bersih REAL masih bertengger di angka Rp26,02 juta, kini, pada kuartal pertama 2025 melonjak 681 persen menjadi Rp203,32 juta.
Sementara itu, total aset REAL pada akhir Maret 2025 tercatat Rp378,15 miliar, relatif stagnan dibandingkan akhir Desember 2024 yang senilai Rp378,04 miliar.
Di sisi liabilitas, REAL mencatat penurunan, yakni dari Rp2,20 miliar pada akhir 2024 menjadi Rp2,10 miliar per akhir Maret 2025.
Sebaliknya, ekuitas REAL naik menjadi Rp376,04 miliar pada triwulan pertama 2025 dari akhir Desember 2024 yang sekitar Rp375,84 miliar.
Penjualan Tanah
Pada 2024, Repower membukukan lonjakan penjualan dibandingkan dengan setahun sebelumnya.
Mengutip laporan keuangan Repower, bila pada 2023 penjualan masih bertenggger di level Rp8,36 miliar, namun setahun kemudian melejit menjadi Rp115,89 miliar.
Pemicu utama lonjakan penjualan PT Repower Asia Indonesia Tbk hingga sebesar 1.286 persen itu adalah lantaran adanya penjualan tanah.
Pada 2024, pendapatan REAL dari penjualan tanah sebesar Rp104,22 miliar, sedangkan tahun 2023, tidak ada penjualan tanah.
Penjualan tanah tersebut dilakukan karena adanya kebutuhan pemerintah alam hal ini mengenai Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu,” urai Aulia Firdaus.
Dia menerangkan, sebelum ditetapkan sebagai bagian dari PSN Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, tanah tersebut direncanakan untuk dikembangkan sebagai proyek hunian vertikal alias apartemen.
Aulia Firdaus menerangkan, pendapatan utama Perseroan bersumber dari kegiatan properti, seperti penjualan rumah dan lahan.
Baca juga: Summarecon Raih Rp1 Triliun dari Penjualan Rumah, Tiga Bulan
“Adapun transaksi penjualan tanah tersebut merupakan bagian dari aktivitas pendapatan utama sehingga secara substansi, pengakuannya dicatatkan sebagai penjualan,” kata dia, baru-baru ini.
Dari sisi penjualan rumah hunian, pada 2024, REAL mencatat pendapatan sebesar Rp11,66 miliar atau melejit sekitar 43 persen dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp8,16 miliar.
“Penjualan hunian tapak tersebut berasal dari unit-unit hunian di Perumahan Botanical Puri Asri, Depok – sebuah kawasan perumahan yang nyaman dan asri, berlokasi strategis dengan aksesibilitas tinggi karena diapit oleh dua pintu tol utama, yakni Tol Kukusan dan Tol Krukut,” jelas manajemen REAL.
Melambungnya penjualan berujung kepada lonjakan laba bersih Repower tahun 2024, yakni dari semula Rp177,77 juta menjadi Rp24,13 miliar.
Tipe Kecil
Sementara itu, penjualan properti residensial di pasar primer pada triwulan pertama 2025 secara tahunan menunjukkan perbaikan.
Pada tiga bulan pertama 2025, penjualan properti residensial mencatat pertumbuhan sebesar 0,73 persen (year on year/yoy), meningkat dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 15,09 persen (yoy).
Baca juga: Penjualan Rumah Repower Melejit 119 Persen
Temuan Survei Harga Properti Residensial Bank Indonesia (SHPR BI) triwulan I/2025 memerlihatkan bahwa peningkatan tersebut didorong oleh kenaikan penjualan rumah tipe kecil yang tercatat tumbuh sebesar 21,75 persen (yoy), setelah terkontraksi sebesar 23,70 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya.
Penjualan rumah tipe menengah dan besar mengalami penurunan pada triwulan I/2025 dan tercatat kontraksi masing-masing sebesar 35,76 persen (yoy) dan 11,69 persen (yoy).
(*)