Pasar Kondominium Masih Hati-hati

Pasar kondominium di kota Jakarta dinilai masih dalam fase kehati-hatian mengingat masih melemahnya penyerapan/foto: landbank.co.id

Dari jumlah tersebut pasokan terbesar kondominium di Jakarta ditaksir terjadi pada 2025, yakni sebanyak 3.142 unit.

Sebaliknya, mengutip data Knight Frank Indonesia, pasokan terendah diprediksi terjadi pada 2028, yakni sebanyak 224 unit kondominium.

Bacaan Lainnya

“Kami memerkirakan presales dalam rentang tahun 2025 hingga 2029 secara rata-rata sekitar 55 persen,” papar Syarifah Syaukat, senior Research Advisor Knight Frank Indonesia, beberapa waktu lalu.

Khusus tahun 2025, terang dia, tingkat rata-rata presales diprediksi sekitar 63,8 persen, sedangkan dari sisi unit diperkirakan sebanyak 2.006.

Baca juga: Pasar Kondominium Belum Pulih Sejak Turun Pada 2020

Dia menerangkan, hingga 2024, total pasokan kondominium di Jakarta tercatat sebanyak 247.061 unit. Angka itu termasuk 6.538 unit baru dari 11 proyek yang merangsek Jakarta pada 2024.

“Rerata penjualan sekitar 95,65 persen, atau melemah sekitar 0,03 persen dibanding tahun 2023,” kata Syarifah.

Dalam pandangan Martin Samuel Hutapea, associate director Research & Consultancy Department Leads Property, para pengembang masih mempertahankan pendekatan yang hati-hati mengingat melambatnya permintaan serta kekhawatiran terhadap kelebihan pasokan unit.

Akibatnya, para pengembang cenderung memprioritaskan penyerapaan stok yang masih tersisa, sehingga pasokan kumulatif tetap stabil pada angka 259.900 unit.

Baca juga: Pasar Jakarta Serap 185 Kondominium, Perlu Dicoba Jurus Diskon

Permintaan kumulatif tercatat sebanyak 215.249 unit, dengan terjualnya 185 unit pada kuartal pertama 2025.

“Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, permintaan triwulanan pada kuartal ini menunjukkan angka yang kurang lebih sama,” jelas Martin, belum lama ini.

 

(*)

Pos terkait