Jakarta, landbank.co.id– Konsultan properti, JLL Indonesia menilai bahwa secara umum pasar kondominium di Jakarta pada kuartal pertama 2025 belum pulih.
Menurut Yunus Karim, head of Research JLL Indonesia, memasuki tahun 2025, pasar kondominium masih diwarnai dengan sikap kehati-hatian, yang terlihat melalui aktivitas terbatas seiring dimulainya bulan Ramadhan.
“Total penjualan tidak menunjukkan peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya, mengindikasikan bahwa pasar belum sepenuhnya pulih dari penurunan yang terjadi sejak tahun 2020,” ujar Yunus Karim dikutip Kamis, 8 Mei 2025.
Meskipun demikian, kata dia, beberapa proyek kondominium menerima respons yang cukup positif dalam beberapa triwulan terakhir, terutama yang berlokasi strategis, menunjukkan komitmen pembangunan, serta menawarkan skema pembayaran menarik.
Vivin Harsanto, head of Growth and Head of Strategic Consulting JLL Indonesia menambahkan, memasuki triwulan pertama tahun 2025, peluncuran proyek kondominium baru masih terbatas dengan hanya satu proyek yang baru diluncurkan di Bekasi sebagai kelanjutan dari proyek yang sudah ada.
“Di sisi lain, dua proyek kondominium yang berlokasi di Bogor dan Bekasi telah mencapai tahap penyelesaian dan sedang dalam proses serah terima,” kata dia.
Baca juga: Dalam Lima Tahun Jakarta Diguyur 5.406 Kondominium
Saat ini, jelasnya, faktor keterjangkauan masih mendominasi, dengan unit terkecil menjadi pilihan utama di sebagian besar proyek Bodetabek.
“Hal ini menegaskan pentingnya strategi pengembangan yang tepat sasaran dan responsif terhadap kebutuhan pasar,” tutur Vivian.
Penjualan Emiten
Sementara itu, penjualan apartemen para emiten properti pada kuartal pertama 2025 cukup dinamis, ada yang mencatat peningkatan, begitu juga sebaliknya.
Mereka yang mencatat penurunan adalah PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI). Bila per akhir Maret 2024, ASRI masih membungkus penjualan apartemen Rp20,23 miliar, per akhir Maret tahun ini anjlok ke level Rp3,83 miliar.