Paradise Indonesia Berkilau Sepanjang 2024, Laba Berlipat

Manajemen Paradise Indonesia mengaku terus menguatkan sumber pendapatan guna mewujudkan target pertumbuhan tahun 2025 sebesar 20 persen./foto: paradise indonesia

Tahun 2025, selain proyek Antasari Palace, Jakarta, emiten berkode saham INPP ini menyiapkan 23 Paskal extension, Bandung, Jawa Barat sebagai booster mendongkrak pendapatan.

“Untuk mencapai target 20 persen tersebut, tahun ini Paradise Indonesia akan didukung oleh proyek-proyek yang memperkuat portofolio kami tahun ini. Kami memiliki dua proyek yang akan segera diluncurkan, salah satunya adalah Antasari Place,” jelas Chief Executive Officer (CEO) Paradise Indonesia, Anthony P Susilo dikutip Rabu, 19 Maret 2025.

Bacaan Lainnya

Dia menerangkan, Antasari Place merupakan properti apartemen hunian modern yang terletak di kawasan strategis Jakarta Selatan.

Pada 18 Maret 2025, Paradise Indonesia melakukan serah terima (handover) Antasari Place Tower 1. Hingga saat ini, sekitar 75 persen unit telah terjual, dan serah terima akan dilakukan secara bertahap.

Guna memperkuat sepak terjang tahun 2025, INPP mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp1 triliun.

Baca juga: Peluang Properti 2025, Konsultan: Fokus Segmen Strategis

Capex itu dialokasikan untuk ekspansi sejumlah proyek, yakni pengembangan 23 Semarang, Antasari Place Tahap 2, serta proyek di Balikpapan dan Makassar.

Prospek tahun 2025, khususnya bagi properti pusat perbelanjaan masih cukup menjanjikan. Bahkan, di Jakarta akan ada penambahan empat pusat perbelanjaan.

“Tahun 2025, Jakarta akan mendapat empat proyek ritel baru,” tutur Syarifah Syaukat, senior research advisor Knight Frank Indonesia (KFI) dalam paparan virtual di Jakarta, Kamis, 6 Maret 2025.

Data KFI membeberkan, keempat pusat perbelanjaan modern itu akan menambah pasokan anyar seluas 155.360 meter persegi (m2).

Praktis, kehadiran pasokan anyar itu akan menggenapi luasan yang pada 2024 lebih dari empat juta meter persegi.

Tahun 2025 digadang-gadang menjadi fase pemulihan (recovery) bagi sejumlah sub-sektor properti.

Baca juga: Daftar Empat Mal Baru di Jakarta Tahun 2025

Fase recovery dalam siklus properti itu akan dialami oleh properti rumah tapak, industrial, pusat perbelanjaan modern, dan apartemen.

“Siklus normal properti butuh waktu berkisar 8-10 tahun. Harusnya tahun 2023 sudah dalam posisi jam 12 (booming), tapi terjadi pelambatan karena adanya pandemi Covid-19 pada 2020,” tutur Head Research Department Colliers Indonesia, Ferry Salanto di BSD City, Tangerang, belum lama ini.

Siklus properti untuk hotel bahkan lebih moncer lagi, yakni memasuki fase booming. Walau, kata Ferry, lini bisnis hotel dibayangi oleh adanya kebijakan efisiensi yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

 

(*)

 

Pos terkait