Pemasukan usaha hotel JIHD berasal dari pendapatan Hotel Borobudur Jakarta, Hotel Ritz Carlton Pacific Place, dan Apartemen Pacific Place Residence.
JIHD juga sumber pendapatan lain pada semester pertama 2025, yakni dari jasa telekomunikasi senilai Rp131,15 miliar.
Kemudian, pendapatan dari jasa manajemen perhotelan ebesar Rp2,97 miliar.
Direktur JIHD Lanny Pujilestari Liga, pernah mengatakan bahwa Perseroan bergerak di bidang perhotelan, properti, dan telekomunikasi.
Dia menjelaskan, upaya yang dapat dilakukan pada 2025 adalah dengan meningkatkan tingkat hunian, mempertahankan kinerja yang sudah ada, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), dan meningkatkan kualitas pelayanan serta strategi digital marketing.
“Kemudian melakukan efisiensi operasional dengan melihat situasi dan kondisi ekonomi saat ini,” ujar dia.
Baca juga: JIHD Bungkus Pendapatan Rp1,62 Triliun
Seiring bertumbuhnya pendapatan, JIHD juga membukukan peningkatan di lini laba periode berjalan, yakni dari Rp110,80 miliar pada semester pertama 2024 menjadi Rp117,87 miliar per akhir Juni 2025.
Sementara itu, jumlah aset JIHD menyentuh sekitar Rp6,80 triliun pada akhir Juni 2025, sedangkan pada akhir Desember 2024 sebesar Rp6,60 triliun.
Liabilitas JIHD naik menjadi Rp1,87 triliun pada semester pertama 2025 dibandingkan Rp1,79 triliun pada akhir 2024.
Ekuitas JIHD juga meningkat, yakni dari Rp4,81 triliun per akhir 2024 menjadi Rp4,93 triliun pada enam bulan pertama 2025.
Per akhir Juni 2025, pemegang saham Jakarta International Hotels & Development mencakup dari kalangan Indonesia dan asing. Untuk pemegang saham Indonesia mencakup PT Kresna Aji Sembada sebesar 40,03 persen, Tomy Winata 13,15 persen, dan PT Catur Kusuma Abadi Sejahtera 7,07 persen.
Lalu, Sukardi Tandijono Tang 6,05 persen, Tony Soesanto 0,04 persen, Santoso Gunara 0,03 persen, Lanny Pujilestari Liga 0,00 persen, dan masyarakat 18,32 persen.
Baca juga: Penjualan Rumah Megapolitan Development Stabil
Selain itu, pemegang saham asing yang masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5 persen, menguasai sebesar 15,31 persen.
(*)