Landbank.co.id
Beranda Residensial OXO Group Indonesia Bangun 40 Vila di Bali Mulai Agustus 2024

OXO Group Indonesia Bangun 40 Vila di Bali Mulai Agustus 2024

OXO Group Indonesia mengucurkan total nilai investasi sebesar Rp500 miliar untuk membangun 40 vila di Tabanan, Bali/foto: oxo group indonesia

Jakarta, landbank.co.id– OXO Group Indonesia mengucurkan total nilai investasi sebesar Rp500 miliar untuk membangun 40 vila di Bali.

Manajemen OXO Group Indonesia mengatakan bahwa hunian yang mengusung konsep berkelanjutan itu terletak di kawasan wisata Nyanyi, Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, Bali.

“Ini akan menjadi game changer yang menciptakan standard baru dalam industri properti di Bali,” kata pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) OXO Group Indonesia, Johannes Weissenbaeck di Tabanan, Bali, dikutip dari Antara, Selasa, 7 Mei 2024.

Rencananya, properti itu memiliki 40 unit vila mewah di atas lahan seluas dua hektare yang dilengkapi fasilitas komunal kepada para penghuninya.

Dia menyebutkan penghuni akan mendapatkan fasilitas dan pengalaman di antaranya wisata, alam, seni budaya, kesehatan hingga pendidikan yang memberikan nilai tambah.

Sesuai kategorinya, properti yang berada di dekat kawasan kreatif Nuanu seluas 44 hektare di dekat Pantai Nyanyi, Kabupaten Tabanan, Bali itu ditawarkan dengan harga mulai Rp7,5 miliar per unit.

Baca Juga:  Ini Penghambat Penjualan Residensial yang Jarang Diketahui Orang

Warga Austria yang sudah 10 tahun bermukim di Bali itu optimistis hunian tersebut menarik konsumen di tengah perekonomian global dan domestik di antaranya kenaikan suku bunga di Tanah Air yang saat ini mencapai 6,5 persen.

Bahkan, lanjut dia, sejumlah konsumen sudah menyertakan tanda jadi mereka (NUP) sebagai tanda keseriusan membeli properti tersebut sejak April 2024 dan melampaui target.

Ia menambahkan properti yang rencananya mulai dibangun pada Agustus 2024 dan ditargetkan rampung pertengahan 2026 atau satu tahun sembilan bulan itu tak hanya menyasar pasar domestik tapi juga mancanegara dengan target masing-masing 80 dan 20 persen.

Halaman: 1 2

Iklan