Metro Realty Berencana Akuisisi Perusahaan Bidang Kesehatan Tahun Depan
Bisnis alat kesehatan di Indonesia juga menunjukkan pertumbuhan yang pesat, terutama pascapandemi Covid-19, yang meningkatkan permintaan akan berbagai jenis alat kesehatan, mulai dari perangkat diagnostik hingga alat terapi.
Berdasarkan laporan dari Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (Aspaki), pasar alat kesehatan di Indonesia diproyeksikan tumbuh dengan laju tahunan berkisar 12-15 persen hingga 2025.
Potensi nilai pasar alat kesehatan pada 2023 diperkirakan mencapai sekitar US$2,5 miliar hingga US$3 miliar.
Pertumbuhan ini didorong oleh beberapa faktor, termasuk peningkatan investasi di sektor kesehatan, implementasi regulasi Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan penggunaan produk lokal, serta kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan preventif.
Permintaan terbesar dalam pasar alat kesehatan datang dari perangkat diagnostik seperti alat tes laboratorium, perangkat imaging (misal, ultrasound dan CT scan), serta alat monitoring kesehatan yang memungkinkan pemantauan penyakait kronis seperti diabetes dan hipertensi.
Selain itu, alat kesehatan yang mendukung telemedicine dan perawatan kesehatan jarak jauh, seperti perangkat pemantauan tekanan darah dan oksimeter, semakin diminati.
Kemajuan teknologi juga mendorong permintaan akan alat kesehatan berbasis digital dan internet of medical things (IoMT), yang memungkinkan integrasi data kesehatan dengan sitem digitalisasi rumah sakit.
(*)