Jakarta, landbank.co.id– Bisnis perumahan emiten properti, PT Intiland Development Tbk (DILD) terlihat fluktuatif sepanjang lima tahun terakhir, yakni di rentang 2020-2024.
Mengutip laporan keuangan PT Intiland Development Tbk, dalam rentang waktu itu sempat terjadi dua kali penurunan penjualan dari bisnis perumahan.
Sekalipun demikian, penjualan perumahan PT Intiland Development Tbk dalam rentang lima terakhir tidak ada yang mengalahkan raihan sebelum adanya pandemi Covid-19, yakni pada 2019.
Tahun 2019, penjualan perumahan emiten berkode saham DILD ini tercatat sebesar Rp942,04 miliar.
Lima tahun kemudian, torehan Initland itu belum bisa dipecahkan.
Pandemi Covid-19 yang menerjang dunia, termasuk Indonesia berpengaruh terhadap penjualan perumahan Intiland. Dampaknya, penjualan perumahan DILD anjlok sekitar 54 persen dibandingkan dengan setahun sebelumnya.
Baca juga: Porsi Kawasan Industri Intiland Kian Menonjol
Tak tinggal diam, Intiland langsung tancap gas. Buahnya, pada 2021 penjualan perumahan melesat sebesar 59 persen.
Pertumbuhan sempat berhenti sejenak pada 2022, yakni turun sekitar 8 persen, namun kembali bangkit pada 2023 dengan torehan pertumbuhan 37 persen.
Penjualan perumahan Intiland tercatat turun sekitar 24 persen menjadi Rp659,42 miliar pada 2024 bila disandingkan dengan tahun 2023.
Penjualan perumahan menjadi salah satu andalan pendapatan Intiland di luar kawasan industri dan perkantoran maupun produk properti high rise.
Kontribusi penjualan perumahan terhadap total pendapatan DILD rata-rata tak kurang dari 20 persen, kecuali pada 2020 yang bertengger di level 15 persen.
Misal, pada 2024, kontribusi penjualan perumahan menyentuh angka sekitar 26 persen terhadap total pendapatan Perseroan yang sebesar Rp2,55 triliun.
Baca juga: Penjualan Turun, Laba Bersih DILD Relatif Stabil
Tahun 2024, porsi penjualan rumah hanya dikalahkan oleh pemasukan dari bisnis kawasan industri yang mencakup penjualan dan pendapatan usaha, yakni sektiar Rp744,23 miliar.
Sumbangan segmen kawasan industri terhadap total pendapatan DILD tahun 2024 menyentuh sekitar 29 persen.
Prospek 2025
Saat ini, bisnis perumahan Intiland tersebar di berbagai kota. Pada 2024, terdapat 11 proyek perumahan milik Intiland, plus satu dalam tahap perencanaan.
Di Jakarta dan sekitarnya, Intiland mengusung Serenia Hills, Talaga Bestari, Magnolia Residence, South Grove, ViryaSemanan, 1Park Homes, Pinang Residence, Brezza, dan Serenia Estate.
Lalu, di Surabaya dan sekitarnya bisnis perumahan Intiland mencakup Graha Famili, Graha Natura, dan Amesta Living.
Intiland mencermati pasar properti di Surabaya akan semakin prospektif seiring meningkatnya permintaan rumah pada 2025. Tren positif tersebut terutama didorong oleh meningkatnya permintaan hunian untuk ditinggali yang berasal dari para konsumen akhir (end user).
Direktur Marketing Intiland Wilayah Surabaya Harto Laksono menjelaskan, kawasan Surabaya Barat masih menjadi area favorit sebagai tempat tinggal dan bekerja.
Kawasan ini diminati masyarakat karena memiliki fasilitas-fasilitas premium, infrastruktur yang terus tumbuh, dan aksesibilitas yang mudah.
Mempertimbangkan kondisi tersebut, Intiland terus berkomitmen untuk menghadirkan hunian-hunian berkualitas dengan harga yang kompetitif. Perseroan juga selalu memastikan pengembangan tersebut berada di lokasi strategis dan terintegrasi dengan berbagai fasilitas yang dibutuhkan.
Baca juga: Ini Rencana Penggunaan Sukuk Ijarah Intiland Rp250 Miliar
“Kami akan mempertajam pengembangan segmen perumahan dengan menyiapkan strategi terbaik untuk memastikan produk yang kami hadirkan memenuhi kebutuhan konsumen,” kata Harto Laksono dilansir laman Perseroan.
Intiland memproyeksikan tahun 2025 makin banyak konsumen yang menginginkan rumah dengan desain modern dan lingkungan yang asri. Faktor-faktor seperti gaya hidup sehat dan kesadaran akan pentingnya ruang terbuka mendorong permintaan terhadap rumah dengan fasilitas tersebut.
Melihat prospek yang ada, Intiland menggulirkan Tierra Residence, sebuah pengembangan perumahan di kawasan superblok modern Tierra, Surabaya Barat pada Februari 2025.
Dibangun di lahan seluas 1,5 hektare, Tierra Residence dirancang dengan lingkungan yang hijau, teduh, dan asri untuk gaya hidup yang seimbang dan berkualitas.
(*)