Site icon Landbank.co.id

Mengintip Laba Bersih Astra dari Bisnis Properti, Raup Pendapatan Rp1,05 Triliun

PT Astra International Tbk punya sayap bisnis properti, selain otomotif pertambangan, perkebunan sawit, dan alat berat. Tampak masterplan Ammai Ecoforest/foto: astraproperty.co.id

Jakarta, landbank.co.id– PT Astra International Tbk punya sayap bisnis properti, selain bisnis otomotif pertambangan, perkebunan sawit, dan alat berat.

Di bisnis properti, emiten berkode saham ASII itu merangsek segmen komersial, residensial, dan industrial.

Mengutip laman astra.co.id, penetrasi Astra di bisnis properti salah satunya kewat PT Astra Modernland.

Perusahaan itu merupakan kolaborasi PT Astra Land Indonesia dan PT Mitra Sindo Makmur, dengan komposisi saham masing-masing sebesar 50%.

PT Mitra Sindo Makmur merupakan anak usaha dari PT Modernland Realty Tbk (MDLN).

Lewat bendera Astra Modernland, Perseroan mengembangkan proyek township dengan lahan seluas 70 hektare di kawasan Jakarta Timur.

PT Astra Land Indonesia yang didirikan pada 14 September 2016 merupakan perusahaan property development & investment yang merupakan joint venture antara Astra Property dan Hongkong Land dengan komposisi kepemilikan saham masing-masing sebesar 50 persen.

Astra Property merupakan lini bisnis ketujuh dari Astra yang bergerak di bidang pengembangan dan pengelolaan properti komersial, residensial dan industrial.

Hongkong Land adalah grup investasi, manajemen, dan pengembangan properti yang terdaftar. Grup ini memiliki dan mengelola lebih dari 850.000 meter persegi kantor premium dan properti ritel mewah di kota-kota utama Asia, terutama di Hong Kong, Singapura, Beijing dan Jakarta.

Kini, PT Astra Land Indonesia membawahi pembangunan residensial dari grup Astra Property. Portofolio bisnis yang dimiliki saat ini adalah proyek apartemen premium Anandamaya Residences yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, proyek township bernama Asya yang berlokasi di Jakarta Timur, proyek apartemen eksklusif Arumaya Residences di kawasan TB Simatupang, hingga proyek township Ammaia Ecoforest di area Tangerang.

Diversifikasi usaha kelompok Astra ke sektor properti berbuah manis pada 2023.

Mengutip laporan keuangan ASII, pada 2023, pendapatan bersih dari properti Rp1,05 triliun, turun sedikit dibandingkan Rp1,12 triliun pada 2022.

“Divisi properti Grup melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 10 persen menjadi Rp142 miliar, terutama disebabkan oleh meningkatnya tingkat hunian di Menara Astra,” ujar Djony Bunarto Tjondro, presiden direktur PT Astra International Tbk dalam siaran pers yang dilihat landbank.co.id, Kamis, 29 Februari 2024.

Mengutip laporan keuangan ASII, laba bersih dari divisi properti tercatat senilai Rp129 miliar pada 2022.

Mengutip materi paparan publik ASII tahun 2023, bisnis properti Astra mencakup komersial yakni Menara Astra, Resta Pendopo KM 456, Menara FIF, Graha Asuransi Astra, Arumaya Office, dan Mandarin Oriental.

Terkait Mandarin Oriental, manajemen Astra menyebutkan bahwa pihaknya mengakuisisi 96,92 persen saham di PT Bhumi Prama Arjasa (BPA) (sebelumnya PT Jaya Mandarin Agung) dengan nilai transaksi sebesar US$85 juta. BPA merupakan pemilik Mandarin Oriental Hotel (Jakarta) dan lahan premium seluas 1 hektar di mana hotel tersebut berada.

Di luar komersial, bisnis properti Astra juga merangsek segmen residensial lewat produk Asya, Anandamaya, Arumaya, dan Ammaia Ecofrest. Lalu, satu proyek sedang persiapan, yakni Avania.

Selain itu, di luar komersial dan residensial, Astra juga menggarap bisnis industrial yakni Astra Land Lagos Indonesia.

 

(*)

Exit mobile version