Batam juga sudah dikenal sebagai wilayah bisnis yang ramai dengan jenis industri seperti semi konduktor, galangan kapal, hingga industri yang berhubungan dengan minyak dan gas.
“Saat ini, tren relokasi perusahaan China memang sudah mulai terasa, bahkan sekitar satu tahun belakangan ini terjadi progress yang cukup siginifikan,” ujar dia.
Colliers melihat bahwa KEK di Batam berpotensi cukup baik bagi perusahaan seperti dari industri elektronik.
Hal ini didukung karena banyak perusahaan semi konduktor dan turunannya yang memang sudah sebelumnya berada di willayah ini.
Namun, di luar dari itu, dengan status nya sebagai KEK, insentif fiskal dan non-fiskal juga memiliki pengaruh, karena ini akan memberikan keuntungan yang cukup signifikan bagi perusahaan yang akan berinvestasi disana.
“Kami melihat setelah Jabodetabek tentunya, wilayah seperti Subang, Jawa Tengah, Surabaya juga memiliki potensi yang cukup baik untuk perusahaan-perusahaan China yang ingin melakukan relokasi pabriknya,” papar Rivan Munansa.
Baca juga: Ini Kawasan Industri yang Potensial untuk Relokasi Pabrik China
Seperti di Jawa Tengah, jelas dia, untuk wilayah Semarang dan Kendal, diketahui juga sudah ada investasi pabrik untuk industri garmen, tekstil, dan industri padat karya lainnya.
Saat ini, sebagai contoh, terlihat juga ada minat dari perusahaan yang bergerak dalam bidang motor listrik di wilayah ini.
“Sedangkan untuk wilayah lain, seperti Brebes dan Tegal kami lihat sebagai salah satu daerah berpotensi dari perluasan untuk perusahaan dengan bidang usaha padat karya,” kata dia.
(*)