Kabar Terkini Tol Bogor Serpong Via Parung, PPJT Diteken

Tol Bogor Serpong via Parung akan membentang sepanjang 32,03 kilometer dengan menelan nilai investasi sebesar Rp12,35 triliun/foto: pu

Lebih dari sekadar jalur transportasi, proyek jalan tol ini juga dirancang untuk menjadi dinamo pertumbuhan wilayah.

Pelaksanaannya akan membuka ruang padat karya yang memberdayakan masyarakat sekitar serta menciptakan lapangan kerja baru.

Bacaan Lainnya

Dampak positifnya diharapkan dapat berkontribusi pada penurunan tingkat kemiskinan di daerah-daerah yang dilalui.

Secara teknis, Tol Bogor–Serpong via Parung akan membentang sepanjang 32,03 kilometer, dengan rincian 27,83 kilometer berada di wilayah Provinsi Jawa Barat dan 4,2 kilometer sisanya masuk ke Provinsi Banten.

Proyek raksasa ini menelan nilai investasi sebesar Rp12,35 triliun dengan masa konsesi ditetapkan selama 40 tahun.

Berdasarkan hasil kajian, tingkat pengembalian investasi (Financial Internal Rate of Return/FIRR) proyek ini diperkirakan mencapai 12,16 persen, sebuah angka yang menunjukkan daya tariknya sebagai instrumen investasi jangka panjang yang solid.

Baca juga: Begini Komposisi Perusahaan Patungan Jalan Tol Bogor Serpong Via Parung

Menteri Dody menambahkan, dalam skala makro, pembangunan jalan tol juga berfungsi sebagai instrumen penting untuk menekan Rasio Incremental Capital-Output (ICOR).

Semakin lancar distribusi barang dan jasa, efisiensi investasi akan semakin tinggi, sehingga manfaat pembangunan dapat dirasakan secara lebih luas oleh masyarakat.

Kehadiran Tol Bogor-Serpong ini menjadi bagian dari strategi besar pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen yang inklusif dan berkelanjutan, sejalan dengan visi transformasi Tri Asa Kementerian PU melalui program PU608.

“Konektivitas yang dihadirkan turut memperkuat fondasi ekonomi nasional. Jalan Tol Bogor–Serpong via Parung, misalnya, akan mempercepat distribusi pangan, memudahkan akses air bersih, mendukung pasokan energi, menurunkan biaya logistik, hingga mempercepat arus barang antarkawasan,” lanjut Menteri Dody.

Adapun pengusahaan jalan tol ini dipercayakan kepada PT Bogor Serpong Infra Selaras (BSIS), sebuah perusahaan konsorsium yang terdiri dari PT Persada Utama Infra (52 persen), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (26 persen), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (12 persen), dan PT Hutama Karya Infrastruktur (10 persen).

Kolaborasi strategis antara pihak swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini diharapkan menjadi contoh sinergi yang kuat untuk menjamin keberlanjutan pembangunan infrastruktur nasional di masa depan.

Baca juga: Mengintip Pembangunan Jalan Tol Bogor Serpong via Parung

Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak – Berdampak” dalam menjalankan Asta Ccita dari Presiden Prabowo Subianto.

(*)

Pos terkait