Kabar Terkini Tol Bogor Serpong Via Parung, PPJT Diteken

Tol Bogor Serpong via Parung akan membentang sepanjang 32,03 kilometer dengan menelan nilai investasi sebesar Rp12,35 triliun/foto: pu

Jakarta, landbank.co.id– Kehadiran jalan Tol Bogor-Serpong via Parung diharapkan memperkuat arus investasi langsung Foreign Direct Investment (FDI) ke Indonesia.

“Kita berharap ruas Bogor–Serpong via Parung semakin memperkuat arus masuk Foreign Direct Investment (FDI). Kehadiran FDI bukan hanya menambah modal, melainkan juga membawa teknologi baru, tata kelola modern, dan meneguhkan kepercayaan global terhadap masa depan Indonesia,” kata Menteri Pekerjaan Umum (Menteri PU) Menteri PU, Dody Hanggodo dikutip Sabtu, 4 Oktober 2025.

Bacaan Lainnya

Kehadiran proyek jalan tol Bogor-Serpong via Parung ini juga dirancang untuk menjadi dinamo pertumbuhan wilayah.

Terkait hal itu Pemerintah melalui Kementerian PU secara resmi memulai kelanjutan pembangunan infrastruktur konektivitas di kawasan Jabodetabek tersebut.

Hal ini diisyaratkan dengan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), Perjanjian Penjaminan, dan Perjanjian Regres untuk proyek strategis Jalan Tol Bogor–Serpong via Parung.

Penandatanganan yang berlangsung Jumat, 3 Oktober 2025 ini melibatkan tiga pihak utama, yaitu Kementerian PU, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Bogor Serpong Infra Selaras (BSIS), dan PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (PII).

Baca juga: Update Tol Bogor hingga Sukabumi (Bocimi)

Proyek ini menjadi penegasan komitmen pemerintah untuk memperkuat jaringan antarkawasan sekaligus membuka keran investasi dan pertumbuhan ekonomi baru, yang selaras dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Dody Hanggodo mengatakan bahwa pembangunan setiap ruas jalan tol memiliki arti yang sangat strategis, tidak hanya sebagai infrastruktur fisik, tetapi juga sebagai penguat fondasi ekonomi bangsa.

Jalan Tol Bogor–Serpong via Parung merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) III.

Nantinya, tol ini tersambung dengan sejumlah ruas penting lainnya, seperti Jalan Tol Serpong–Balaraja (Sebaraja), Bogor Outer Ring Road (BORR), Depok–Antasari (Desari), serta ruas Sentul Selatan–Karawang Barat.

Kehadiran konektivitas terpadu ini diharapkan mampu memperlancar mobilitas warga, mengurangi kepadatan di jalan arteri, mempersingkat waktu tempuh, serta menumbuhkan pusat-pusat ekonomi baru di sekitarnya.

Satu hal yang patut disyukuri dari proyek ini, menurut Menteri Dody, adalah model pembiayaannya.

Baca juga: Begini Peta Harga Hunian jika Tol Bogor Serpong Jadi

“Yang patut kita syukuri, seluruh biaya pembangunannya ditanggung oleh badan usaha, tanpa membebani APBN. Hal ini menandakan bahwa keyakinan investor terhadap arah kebijakan pemerintah semakin menguat,” ujar Menteri Dody dalam siaran pers.

Pos terkait