Menurut dia, progres pembangunan rumah harus dipercepat sehingga rakyat bisa segera menempati bangunan rumah yang direnovasi.
Maruarar Sirait juga menekankan agar Yayasan Budha Tzu Chi, Pemkot Bandung dan Balai P3KP Jawa II bekerja sama dan bersinergi dalam Program Bebenah Kampung.
Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto bahwa rumah layak huni menjadi bagian upaya pemerintah untuk mensejahterakan rakyat serta mendorong semangat gotong royong sekaligus mendorong sektor swasta untuk ikut menyalurkan CSR nya di sektor perumahan.
“Kementerian PKP siap melaksanakan tugas sebagai fasilitator dimana yakni menghubungkan dan memfasilitasi Yayasan Buddha Tzu Chi dan Pemkot Bandung agar bisa membantu masyarakat miliki rumah layak,” harapnya.
Baca juga: Ada PBG Gratis untuk MBR di Kota Bandung
Menteri PKP bersama Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Sugianto Kusuma atau Aguan dan Walikota Bandung Muhammad Farhan juga melihat hasil Program Bebenah Kampung Renovasi Rumah Tidak Layak Huni Tahun 2025 di Kota Bandung. Selain itu juga berdialog dengan salah seorang warga penerima bantuan bernama Ikin yang tinggal RT 001/ RW 003.
Ikin mengaku hanya bekerja serabutan dengan penghasilan tidak menentu. Rumahnya yang berukuran 35 meter persegi dengan luas tanah 91 kini sudah terlihat bagus dan rapi.
“Terimakasih atas bantuan renovasi rumah saya. Dulu saya yang hanya bekerja serabutan hanya tinggal di rumah yang nggak layak dan kadang bocor kalau hujan. Bantuan Program Bebenah Kampung ini gratis dan tidak ada pungutan,” katanya.
(*)