Volume investasi di sektor perkantoran dan logistik masih terlihat lesu karena para investor mengambil sikap hati-hati meskipun jumlah properti yang terdaftar di pasar semakin meningkat.

Pusat data juga menjadi sektor yang menonjol, khususnya di Asia Tenggara, di mana investasi pada sektor ini di Asia Tenggara menyumbang 52 persen dari total investasi di Asia Pasifik.

Malaysia dan Vietnam telah menjadi lokasi utama untuk investasi pusat data karena harga tanah, tenaga kerja, dan listrik yang lebih rendah dibandingkan Singapura. Hal ini meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing bagi penyedia pusat data.

“Dengan harapan bahwa US Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada bulan September, kami memprediksi bahwa biaya pinjaman di beberapa pasar di kawasan ini akan ikut turun,” ujar Pamela Ambler, Head of Investor Intelligence, Asia Pacific, JLL.

“Ditambah dengan perkembangan pesat di sektor pusat data Asia Tenggara dan kebijakan moneter yang lebih mendukung, kami semakin optimis melihat prospek investasi real estat komersial di kawasan ini,” tutur dia.

 

(*)