Saat ini, bisnis perumahan Intiland tersebar di berbagai kota. Pada 2024, terdapat 11 proyek perumahan milik Intiland, plus satu dalam tahap perencanaan.
Di Jakarta dan sekitarnya, Intiland mengusung Serenia Hills, Talaga Bestari, Magnolia Residence, South Grove, ViryaSemanan, 1Park Homes, Pinang Residence, Brezza, dan Serenia Estate.
Lalu, di Surabaya dan sekitarnya bisnis perumahan Intiland mencakup Graha Famili, Graha Natura, dan Amesta Living.
Intiland memproyeksikan tahun 2025 makin banyak konsumen yang menginginkan rumah dengan desain modern dan lingkungan yang asri.
Baca juga: Kawasan Industri Dorong Kinerja Intiland
Faktor-faktor seperti gaya hidup sehat dan kesadaran akan pentingnya ruang terbuka mendorong permintaan terhadap rumah dengan fasilitas tersebut.
Dalam mendongkrak penjualan perumahan, Intiland menggelar sejumlah strategi pemasaran, seperti Hot Summer Sale sepanjang Juni hingga Agustus 2025.
Program penjualan Intiland Development itu menyodorkan 23 proyek properti yang tersebar di Jakarta dan sekitarnya, serta Surabaya, Jawa Timur.
Dalam program penjualan tersebut Intiland menyodorkan sejumlah promosi, termasuk bebas Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
BPHTB merupakan salah satu biaya atau pajak yang harus dikeluarkan konsumen saat membeli properti, selain Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan biaya notaris, serta biaya pembuatan Akta Jual Beli (AJB).
Sementara itu, jumlah aset Intiland Development tercatat sebesar Rp13,51 triliun pada akhir September 2025, sedangkan pada akhir Desember 2024 senilai Rp13,70 triliun.
Baca juga: Ada Bebas BPHTB dalam Hot Summer Sale Intiland
Penurunan juga terlihat di lini liabilitas. Bila akhir 2024 sebesar Rp6,95 triliun, kini pada akhir September 2025 sebesar Rp6,74 triliun.
Sebaliknya, ekuitas DILD naik dari semula Rp6,74 triliun pada akhir Desember 2024 menjadi sebesar Rp6,77 triliun per akhir September 2025.
Pemegang saham Intiland Development per akhir September 2025 mencakup CIMB Securities (Singapore) Pte. Ltd. sebesar 15,02 persen, PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia 14,52 persen, PT Bina Yatra Sentosa 11,97 persen, dan Bali Private Villa (S) Pte. Ltd. 7,49 persen.
Selain itu, pemegang saham Intiland lainnya adalah Lo Kheng Hong sebanyak 6,62 persen, Utama Gondokusumo (wakil direktur utama) 1,48 persen, Sinarto Dharmawan (wakil komisaris utama) 0,64 persen, PT Graha Intan Mandiri (pihak berelasi) 0,01 persen, dan masyarakat 42,25 persen.
Baca juga: Penjualan Turun, Laba Bersih DILD Relatif Stabil
(*)





