Landbank.co.id
Beranda Pasar Modal Ini Bekal Bumi Serpong Damai Mengarungi Bisnis Properti 2024, Punya Kas Rp9,43 Triliun

Ini Bekal Bumi Serpong Damai Mengarungi Bisnis Properti 2024, Punya Kas Rp9,43 Triliun

Emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) punya bekal untuk melanjutkan pertumbuhan berkelanjutan/foto: landbank.co.id

Jakarta, landbank.co.idEmiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) punya bekal untuk melanjutkan pertumbuhan berkelanjutan.

Pada 2023, anggota kelompok properti Sinar Mas Land (SML) ini mencatat pertumbuhan pendapatan 12,74 persen menjadi Rp11,54 triliun dibandingkan pendapatan BSDE setahun sebelumnya yang sebesar Rp10,24 triliun.

“Harapan kami, pascapemilu, perekonomian nasional kembali berjalan normal. Dengan posisi kas dan setara kas sebesar Rp9,43 triliun, serta persediaan sebesar Rp14,31 triliun akan menjadi bekal positif bagi kami untuk melanjutkan pertumbuhan berkelanjutan,” kata Hermawan Wijaya, direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk dalam siaran pers, baru-baru ini.

Dia menerangkan, pada 2023, BSDE kembali membukukan kinerja positif, baik top line maupun bottom line.

Di ranah top line, sepanjang 2023, BSDE berhasil meraih pendapatan usaha sebesar Rp11,54 triliun, tumbuh 12,74 persen year on year (yoy), dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp10,24 triliun.

“Pendapatan dari segmen penjualan tanah, bangunan dan strata title mendominasi pendapatan usaha. Pada akhir tahun 2023, segmen ini membukukan angka Rp9,83 triliun atau setara 85,15 persen dari total pendapatan usaha secara konsolidasian,” papar Hermawan Wijaya.

Baca Juga:  Raih Penghargaan, Sinar Mas Land Terus Berinovasi

Adapun segmen dengan kontributor terbesar kedua sepanjang 2023 berasal dari segmen sewa.

Segmen sewa membukukan pendapatan usaha sebesar Rp917,69 miliar atau 7,95 persen terhadap total pendapatan usaha secara konsolidasian.

Pertumbuhan pendapatan usaha juga diikuti oleh pertumbuhan Beban Pokok Penjualan (BPP) yang naik 50,39 persen menjadi Rp5,13 triliun. Sekadar informasi, tahun 2022 pos ini tercatat sebesar Rp3,41 triliun.

Besaran pertumbuhan BPP yang lebih tinggi ketimbang pertumbuhan pendapatan usaha menekan laba kotor menjadi Rp6,41 triliun. Terkoreksi tipis 6,07 persen dari pencapaian tahun sebelumnya Rp6,83 triliun.

Total beban usaha akhir tahun 2023 tercatat tumbuh 12,19 persen menjadi Rp3,50 triliun dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp3,12 triliun.

Halaman: 1 2

Iklan