Jakarta, landbank.co.id– Sepanjang Januari hingga awal Oktober 2025, penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) rumah subsidi berskema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) mencapai 198.766 unit.
Mengutip data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) selaku otoritas KPR FLPP, penyaluran tersebut setara dengan sekitar Rp24,66 triliun.
KPR FLPP yang disalurkan oleh 38 bank mitra BP Tapera itu tersebar di 395 kabupaten dan kota di 33 provinsi.
Dari jumlah kabupaten dan kota tersebut, peringkat teratas dalam menyerap KPR FLPP ditempati oleh Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Kabupaten yang menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bekasi berpenduduk 3,27 juta jiwa pada 2024 itu menyerap 10.308 rumah subsidi.
Penyerapan Kabupaten Bekasi setara dengan 5,19 persen dari total penyaluran KPR FLPP bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) itu.
Baca juga: Pasar Properti Bekasi Masih Seksi
Mengutip data BP Tapera yang dilihat landbank.co.id, Sabtu, 11 Oktober 2025, nilai KPR FLPP itu sebesar Rp1,38 triliun atau 5,61 persen dari total nilai nasional.
Tercatat sebanyak 179 pengembang properti yang membangun rumah subsidi di Kabupaten Bekasi pada periode Januari hingga awal Oktober 2025.
Rumah subsidi yang dibangun oleh 179 pengembang properti itu tersebar di 246 lokasi perumahan dan melibatkan sembilan bank penyalur KPR FLPP.
Di Kabupaten Bekasi, pengembang yang merajai pembangunan rumah subsidi berasal dari Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), yakni sebanyak 6.084 rumah subsidi senilai Rp816,61 miliar.
Anggota Apersi menyumbang sekitar 59,02 persen dari total unit yang dibangun, sedangkan dari sisi nilai kontribusinya sebesar 59,04 persen.
Penyumbang kedua terbesar adalah anggota Realestat Indonesia (REI) sebanyak 2.327 unit.
Baca juga: BTN Kuasai KPR FLPP Kabupaten Bekasi
Lalu, Himpunan Pengembang Perumahan Rakyat (Himperra) sebanyak 1.657 rumah subsidi.
Daftar 10 Besar
Kabupaten Bekasi masuk dalam 10 besar penyerap KPR FLPP sepanjang Januari hingga awal Oktober 2025 bersama sembilan kota lainnya. (daftar lengkap lihat halaman 2)
Di peringkat kedua adalah Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang menyerap 7.435 rumah subsidi senilai Rp995,09 miliar.
Kontribusi Kabupaten Bogor pada rentang waktu itu dari sisi unit dan nilai masing-masing sebesar 3,74 persen dan 4,03 persen.
Sepanjang Januari hingga awal Oktober 2025, terdapat 100 pengembang properti yang membangun rumah subsidi di Kabupaten Bogor.
Rumah subsidi yang dibangun itu tersebar di 144 lokasi perumahan dan melibattkan sembilan bank dalam penyaluran KPR FLPP-nya.
Selain Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor, delapan wilayah lainnya yang masuk 10 besar adalah Kabupaten Tangerang (Banten), Kabupaten Karawang (Jawa Barat), dan Kota Kendari (Sulawesi Utara).
Baca juga: KPR FLPP Semester Pertama 2025, Kabupaten Bekasi Tertinggi
Selain itu, Kota Palembang (Sumatera Selatan), Kabupaten Deli Serdang (Sumatera Utara), Kabupaten Maros (Sulawesi Selatan), Kabupaten Kubu Raya (Kalimantan Barat), dan Kabupaten Cirebon (Jawa Barat).
Masih mengutip data BP Tapera, ke-10 kabupaten dan kota itu menyerap sebanyak 54.093 rumah subsidi atau setara 27,21 persen penyaluran KPR FLPP secara nasional.
Dari sisi nilai, kabupaten dan kota tersebut menyerap sebanyak Rp6,89 triliun atau setara dengan 27,96 persen dari total nasional.
Daftar 10 Kabupaten/Kota Penyerap KPR FLPP Terbesar
(Januari-awal Oktober 2025)
- Kabupaten Bekasi 10.308 unit
- Kabupaten Bogor 7.435 unit
- Kabupaten Tangerang 5.922 unit
- Kabupaten Karawang 5.096 unit
- Kota Kendari 4.729 unit
- Kota Palembang 4.474 unit
- Kabupaten Deli Serdang 4.328 unit
- Kabupaten Maros 4.178 unit
- Kabupaten Kubu Raya 3.851 unit
- Kabupaten Cirebon 3.772 unit
Baca juga: Menteri PKP dan Menkomdigi Serahkan Kunci Rumah Subsidi untuk Wartawan di Bekasi
(*)