Site icon Landbank.co.id

Ekspatriat Diharuskan Bayar Sewa Rumah Dimuka Dua Tahun, Tertinggi US$15 Ribu per Bulan

Bisnis sewa rumah bagi ekspatriat alias warga negara asing (WNA) terus menggeliat di Jakarta seiring raibnya pandemi Covid-19 sejak 2022/foto: landbank.co.id

Jakarta, landbank.co.id– Bisnis sewa rumah bagi ekspatriat alias warga negara asing (WNA) terus menggeliat di Jakarta seiring raibnya pandemi Covid-19 sejak 2022.

Bisnis sewa rumah bagi ekspatriat dinilai sudah mulai pulih. Hal itu bersamaan mobilitas ekspatriat yang telah kembali ke keadaan normal sejak semester kedua 2023.

“Situasi dinilai sudah kembali normal seperti sebelum Covid. Landlords saat ini ‘pelit’ dalam memberikan diskon (sewa rumah),” tutur Ferry Salanto, head of research Colliers International Indonesia dalam publikasi tertulis yang dilihat landbank.co.id, Rabu, 24 Januari 2024.

Saat ini, ekspatriat yang masuk sebagian besar berasal dari staf kedutaan besar, LSM, perusahaan manufaktur, konsultan, dan industri barang konsumen.

“Sering kali mereka menduduki posisi manajerial atau lebih tinggi,” tulis kajian Colliers.

Ferry menerangkan, sebagian besar harga sewa rumah naik 5-10%, namun untuk highly-demanded property kenaikan bisa mencapai berkisar 15-30%.

Landlords saat ini mengharuskan penyewa membayar uang sewa di muka dengan minimal masa sewa minimal satu tahun untuk apartemen dan dua tahun untuk rumah tapak,” urai Ferry Salanto.

Harga sewa rumah bagi WNA di sejumlah lokasi di Jakarta yang terekam radar Colliers terlihat berkisar US$2.500-15.000 per bulan. Besaran tarif sewa tergantung lokasi rumah.

Sebagai contoh, di kawasan Kemang, Jakarta Selatan harga sewa untuk townhouse/complex berkapasitas 3 kamar tidur dengan luasan berkisar 400-750 meter persegi (m2) tarif penawaran sewanya dalam rentang US$2.500-3.500 per bulan. Semakin banyak kamar tidur dan semakin luas rumah, tarif sewa kian meningkat.

Harga penawaran sewa rumah tertinggi terdeteksi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Untuk rumah berkapasitas 4-5 kamar tidur dan memiliki luas 600-1.500 m2 tarifnya berkisar US$4.500-15.000 per bulan. (tabel tarif sewa rumah lihat halaman kedua)

Menurut Ferry, stand-alone house dan townhouse di Jakarta Selatan yang sudah direnovasi masih menjadi lokasi favorit para ekspatriat.

Ferry memerkirakan, kondisi pasar sewa rumah bagi ekspatriat akan tetap positif tahun 2024 karena tidak terdampak dari agenda politik saat ini.

Kini, Indonesia memasuki fase kampanye pemilihan presiden (pilpres), sedangkan pencoblosan atau pemberian hak suara pada 14 Februari 2024.

Tarif sewa rumah bagi ekspatriat di Jakarta/foto: colliers

Di sisi lain, kata dia, para ekspatriat kemungkinan besar masih akan masuk ke Indonesia kecuali jika proyek-proyek perusahaan dihentikan.

“Tarif sewa serviced apartment untuk hunian ekspatriat diperkirakan meningkat sebesar 3-6% pada tahun 2024,” kata dia.

 

(*)

Exit mobile version