Kemudian, mengoptimalkan modal kerja di seluruh rantai pasok. SCG Barito Logistics menerapkan sistem backhaul matching atau pencocokan logistik backhaul, yaitu dengan menyelaraskan pengiriman balik dengan ketersediaan transportasi darat pada rute yang sama guna mengurangi perjalanan dengan muatan kosong dan memaksimalkan efisiensi pengiriman.
Selain itu, meningkatkan penggunaan energi bersih. Melalui anak perusahaannya, PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi, SCG memanfaatkan teknologi AF/AR (Alternative Fuel/Alternative Resources), sebuah sistem canggih yang mengubah limbah menjadi sumber daya bernilai guna menggantikan sumber energi mahal seperti batu bara serta mengurangi ketergantungan terhadap sumber daya alam.
Strategi kedua SCG adalah memperluas portofolio produk untuk memenuhi permintaan di seluruh segmen pasar dengan mengembangkan produk yang menjawab kebutuhan pasar dalam kategori Produk Bernilai Tambah Tinggi (HVA Products), Produk Ramah Lingkungan (Green Products), serta Produk Berkualitas dengan Harga Terjangkau (Quality Affordable Products/QAP).
Strategi ketiga, memasuki pasar-pasar baru yang memiliki potensi tinggi dengan memperluas ekspor produk seperti SCG Low Carbon Cement ke pasar-pasar baru yang menunjukkan permintaan tinggi.
Baca juga: Anak SCG Ekspansi ke Bali
Strategi keempat, membangun keunggulan kompetitif dengan memanfaatkan basis produksi yang terdiversifikasi di seluruh ASEAN, termasuk secara strategis mengalihkan produksi dan ekspor ke negara-negara yang menghadapi tarif impor AS yang lebih rendah.
Sebagai contoh, produk kemasan milik SCGP dapat diproduksi dan diekspor dari Thailand, Vietnam, Indonesia, dan Filipina.
(*)