Jakarta, landbank.co.id– Perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 100% hingga Desember 2024 disambut antusias oleh para pengembang properti, termasuk oleh manajemen PT Bumi Serpong Damai Tbk.
“Kami berterima kasih kepada pemerintah yang memperpanjang fasilitas PPN DTP 100 persen sampai dengan Desember 2024, yang tentunya akan berdampak terhadap penjualan rumah maupun apartemen,” kata Hermawan Wijaya, direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk dalam paparan public, Rabu, 28 Agustus 2024.
Dia menambahkan, nilai properti ready stock milik Perseroan yang bisa masuk ke fasilitas PPN DTP kemungkinan sekitar Rp2 triliun sampai posisi akhir Desember 2024.
Emiten properti berkode saham BSDE itu berharap perpanjangan PPN DTP dapat mendongkrak marketing sales berkisar 15-20 persen pada 2024.
Di sisi lain, kata dia, pihaknya menunggu petunjuk pelaksana (juklak) dari perpanjangan insentif bagi sektor properti tersebut.
“Kami sedang menunggu diterbitkannya juklak tersebut, tetapi paling tidak ini adalah berita positif buat perusahaan properti untuk dapat menjual produk-produk propertinya yang bisa masuk dalam kategori PPN DPT,” kata Hermawan.
Terpisah, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Realestat Indonesia (DPP REI) Joko Suranto menilai perpanjangan insentif menunjukkan bukti bahwa pemerintah telah memberikan perhatian yang besar dan memiliki keyakinan kalau sektor properti khususnya perumahan dapat menjadi tuas pengungkit bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Apalagi, sektor properti memiliki keterkaitan erat dengan ratusan industri usaha di sektor riil.
“Terkait kebijakan PPN DTP yang kembali diberikan diskon sebesar 100 persen tentu ini positif, karena sejak pengurangan diskon mulai Juli 2024 menjadi hanya 50 persen memang terjadi penurunan penjualan sekitar 30 persen hingga 35 persen dibandingkan Januari-Juni atau ketika masih ditanggung 100 persen,” kata Joko Suranto dalam siaran persnya, Rabu, 28 Agustus 2024.
Laba Melonjak
Sementara itu, sepanjang semester pertama 2024, BSDE meraih laba bersih Rp2,33 triliun yang telah melampaui pencapaian laba bersih tahun lalu sebesar Rp1,94 triliun.
“Pencapaian positif ini patut diapresiasi karena perekonomian global belum menunjukan kestabilan, terutama isu nilai tukar dan penurunan daya beli,” kata Hermawan.
Anggota kelompok properti Sinar Mas Land dan pengembang BSD City, kota mandiri terbesar di Indonesia tersebut, membukukan lonjakan laba bersih sebesar 94,28 persen pada paruh pertama 2024, menjadi Rp2,33 triliun.
“Angka tersebut bahkan hampir menyamai pencapaian laba bersih tahun buku 2022,” tambah Hermawan.
Kinerja laba bersih pada akhir Juni 2024 itu tidak lepas dari pertumbuhan pendapatan usaha, terutama pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk properti maupun pendapatan berulang (recurring income) seperti sewa.
Sepanjang enam bulan pertama 2024, BSDE berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 46,99 persen menjadi Rp7,35 triliun.
(*)