Eko menilai bahwa perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam BPI Danantara memiliki reputasi dan rekam jejak yang baik, serta tingkat profitabilitas yang cukup tinggi.
Hal ini diyakini akan memberikan keamanan dalam investasi, karena pengelolaan investasi di BPI Danantara akan mengikuti tata kelola yang sudah diterapkan oleh BUMN dengan standar yang tinggi.
“Harapannya nanti juga ketika sudah jadi super holding, mereka tetap beroperasi seperti biasa, cuma nanti dalam konteks pengelolaan hasil dividennya saja yang menjadi bagian pemerintah itu, yang kemudian nanti direinvestasikan oleh Danantara ini ataupun juga dibentuk untuk mendorong jika dia bentuknya konteks investasi. Kalau dia bentuknya operasional, berarti dia juga ikut terlibat dalam proyek-proyek tertentu yang menguntungkan. Jadi, sistem keamanan investasinya sudah terbentuk dari lembaga-lembaga yang ada di dalamnya,” jelas Eko.
Dengan adanya BPI Danantara, Eko berharap akan semakin banyak peluang investasi yang dapat membantu penguatan sektor ekonomi dan BUMN Indonesia.
Baca juga: Qatar akan Investasi Hunian, Sejumlah Dukungan Disiapkan
(*)