Jakarta, landbank.co.id – Indonesia dan Prancis sepakat memperkuat kerja sama di berbagai bidang yang ditandai dengan penandatanganan 12 kesepakatan, termasuk penandatanganan dokumen Memorandum of Understanding (MoU) bidang ekonomi kreatif.
MoU ini ditandatangani oleh Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) RI, Teuku Riefky Harsya, dan Menteri Kebudayaan Prancis, Rachida Dati, di hadapan Presiden Prabowo dan Presiden Macron di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 28 Mei 2025.
Presiden Prabowo dalam pidatonya mengatakan, kehadiran Presiden Prancis Emmanuel Macron menjadi yang pertama asal Uni Eropa sejak dirinya dilantik menjadi Presiden RI ke-8 pada 20 Oktober 2024.
Kunjungan ini memiliki makna khusus sebagai 75 tahun hubungan diplomatik serta hadirnya kemitraan strategis yang di mulai sejak 2011 dan sepakat untuk melangkah lebih baik menuju 100 tahun di pada tahun 2050 di bidang strategis.
“Sebagai negara yang memiliki tradisi yang kuat, kami juga sudah meluncurkan deklarasi strategis di bidang kebudayaan Indonesia-Prancis. Sebagai pedoman berbagai kerja sama di berbagai bidang kebudayaan dan ekonomi kreatif, yang berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan sosial,” ujar Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky menjelaskan bahwa kerja sama di sektor ekonomi kreatif kedua negara meliputi subsektor game, film, desain, fesyen, kriya.
Baca juga: Pemerintah Incar 27 Juta Lapangan Kerja Ekonomi Kreatif
Komitmen yang dibangun mengedepankan semangat saling menghargai dan mendukung kemajuan antarkedua negara.
“Kami bersepakat untuk menjalankan beberapa joint program di bidang ekonomi kreatif yang mencakup pengembangan talenta, sinergi dengan stakeholder, akses pasar serta perlindungan dan komersialisasi kekayaan intelektual antarkedua negara,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky.
Menteri Ekraf juga menambahkan bahwa langkah konkret kerja sama ini di antaranya; penguatan talenta (SDM Ekraf) meliputi workshop, pertukaran pegiat ekraf (residency), hingga koproduksi.
Sementara itu, sebagai upaya perluasan akses pasar, disepakati untuk memfasilitasi partisipasi pegiat ekraf pada berbagai event di kedua negara.
Penandatanganan MoU dilanjutkan dengan pertemuan khusus antara Menteri Ekraf Teuku Riefky dengan Menteri Rachida Dati di kantor Kementerian Ekraf RI, Jakarta, Rabu, 28 Mei 2025.
Pertemuan ini membahas secara lebih rinci mengenai implementasi kerja sama ekonomi kreatif Indonesia-Prancis.
Baca juga: Bikin Bangga! Thresia Mareta Terima Penghargaan dari Kemenbud Prancis
“Dengan penandatanganan MoU ini, diyakini dapat berkontribusi dalam meningkatkan nilai ekspor, penciptaan lapangan kerja, investasi, dan kontribusi terhadap PDB dari sektor Ekonomi Kreatif, selaras dengan program Asta Cita dan RPJMN 2025-2029,” kata Menteri Ekraf Teuku Riefky.
Selain menandatangani MoU, Menteri Ekraf juga akan turut mendampingi Presiden Prabowo pada makan malam kenegaraan dan kunjungan hari kedua Presiden Macron beserta delegasi ke Candi Borobudur, Jawa Tengah, Kamis, 29 Mei 2025.
Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf), Teuku Riefky Harsya, menerima kunjungan Menteri Kebudayaan Prancis, Rachida Dati, di Kantor Kementerian Ekraf, Jakarta. Pertemuan bilateral antar dua kementerian Indonesia-Prancis ini dilangsungkan empat jam setelah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan di hadapan Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Negara.
Kopi Gayo
Sementara itu, pertemuan bilateral antara Menteri Ekraf dan Rachida Dati berlangsung dalam suasana yang hangat, disambut dengan kopi Gayo, teh bunga telang, dan roti buaya sebagai simbol persahabatan.
Menteri Ekraf mengungkapkan pertemuan ini membahas tindak lanjut kerja sama strategis di subsektor Film, Video, Animasi, Fesyen, Kriya, Game, dan Desain.
“Kerja sama yang disepakati untuk peningkatan kolaborasi ekosistem industri kreatif, peningkatan kualitas SDM sektor ekonomi kreatif, termasuk juga perluasan akses pasar bagi kedua negara. Kemitraan strategis ini juga akan memfasilitasi pegiat ekraf kedua negara untuk berpartisipasi pada sejumlah event besar yang akan dilakukan di Prancis maupun di Indonesia tahun ini serta tahun-tahun mendatang,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky.
Rachida Dati juga mengungkapkan perasaan senangnya atas pertemuan guna menindaklanjuti kesepakatan yang telah ditandatangani.
“Saya senang sekali, apa yang telah kita sepakati langsung dapat ditindaklanjuti dalam pertemuan bilateral ini. Semoga kesepakatan ini dapat berjalan dengan baik serta terwujud dalam tindakan konkret kedua negara di waktu mendatang,” kata Rachida Dati.
Menteri Ekraf juga menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia tumbuh signifikan dalam 11 tahun terakhir (2013-2024).
Berdasarkan data BPS RI, terjadi peningkatan nilai tambah PDB sebesar 119 persen, dari sekitar Rp700 triliun menjadi Rp1.500 triliun.
Baca juga: Begini Isi Dokumen MoU Pariwisata Indonesia Tiongkok
Sementara itu, nilai ekspor naik 67 persen, dari US$15 miliar menjadi US$25,1 miliar.
“Demikian pula jumlah tenaga kerja sektor ekonomi kreatif dalam 11 tahun terakhir, meningkat tajam sebesar 89 persen dari 14 juta orang menjadi 26,5 juta orang. Di mana, 68 persen-nya adalah perempuan. Data BPS juga mengatakan sekitar 50 persen pekerja ekraf berusia di bawah 40 tahun. Jadi, ekonomi kreatif merupakan sektor yang inklusif dan progresif bagi perekonomian Indonesia,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky.
Rachida Dati juga memperkuat pernyataan dari Menteri Ekraf, bahwa pencapaian ekonomi kreatif di Indonesia sangat luar biasa, terutama karena banyak melibatkan kaum perempuan di Indonesia.
“Saya perlu sebutkan di sini, ekonomi kreatif merupakan bidang yang mendapat perhatian khusus, karena angkanya yang meningkat dari tahun ke tahun dan persentasenya sangat membanggakan jika dilihat dari sisi Prancis,” ujar Rachida Dati.
Menteri Ekraf lebih lanjut mengungkapkan lingkup kerja sama ini mulai dari pendidikan, residensi, dimana pegiat industri kreatif Indonesia dan Prancis dapat bertukar pengalaman selayaknya magang untuk menambah wawasan serta kapabilitas masing-masing.
(*)