Jakarta, landbank.co.id– Produsen otomotif raksasa Indonesia, PT Astra International Tbk (Astra) digadang-gadang bakal bikin gebrakan.
Karena itu, baru-baru ini, PT Astra International Tbk mengundang para pemegang sahamnya untuk berkumpul di Jakarta, Selasa, 30 April 2024.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dipublikasikan oleh PT Astra International Tbk, Jumat, 5 April 2024 tertera enam mata acara.
Keenam mata acara RUPST yang akan diselenggarakan secara fisik dan elektronik itu mencakup pertama, persetujuan atas perubahan Anggaran Dasar Perseroan, termasuk pembahasan studi kelayakan atas penambahan kegiatan usaha Perseroan.
Kedua, persetujuan Laporan Tahunan 2023, termasuk pengesahan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan, serta pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku 2023.
Ketiga, Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2023. Dan, keempat, Perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
Kemudian, kelima, Penetapan honorarium dan/atau tunjangan Dewan Komisaris Perseroan serta penetapan gaji dan tunjangan Direksi Perseroan.
Selain itu, keenam, Penunjukan kantor akuntan publik dan akuntan publik untuk melakukan audit terhadap Laporan Keuangan perseroan tahun buku 2024.
Khusus untuk mata acara pertama, Perseroan merencanakan untuk menjalankan kegiatan usaha tambahan dan untuk keperluan tersebut, Perseroan disyaratkan untuk melakukan Perubahan AD dan mendapatkan persetujuan Rapat berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Pada mata acara ini, Rapat juga akan membahas studi kelayakan atas penambahan kegiatan usaha, yang telah disusun oleh penilai independen.
Keterbukaan informasi mengenai rencana penambahan kegiatan usaha, termasuk laporan ringkas studi kelayakan, telah tersedia di situs web Perseroan (https://www.astra.co.id).
Mengutip laman astra.co.id, pilar bisnis Astra saat ini mencakup Otomotif, Jasa Keuangan, serta Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi.
Lalu, Infrastruktur dan Logistik, Agribisnis, Teknologi Informasi, dan Properti.
Sementara itu, pada 2023, Astra mengantongi pendapatan bersih Rp316,56 triliun atau naik sekitar 5 persen dibandingkan dengan periode sama 2022 yang senilai Rp301,37 triliun.