Site icon Landbank.co.id

Aset Summarecon Agung Menggeliat, Tembus Rp35 Triliun

Emiten properti yang berdiri sejak 1975, yakni PT Summarecon Agung Tbk mengantongi aset sebesar Rp35,37 triliun per akhir Juni 2025/foto: landbank.co.id

Jakarta, landbank.co.id– PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) membukukan penurunan pendapatan sekitar 19 persen sepanjang periode Januari-Juni 2025 dibandingkan dengan rentang waktu sama 2024.

Mengutip laporan keuangan PT Summarecon Agung Tbk, pada paruh pertama 2025, emiten berkode saham SMRA ini membungkuks pendapatan Rp4,58 triliun.

Sebaliknya, pada semester pertama 2024, pendapatan PT Summarecon Agung Tbk masih bercokol di level Rp5,67 triliun.

Penurunan pendapatan Summarecon Agung pada paruh pertama 2025 dipengaruhi oleh merosotnya penjualan rumah Perseroan.

Mengutip laporan keuangan SMRA, emiten properti yang berdiri sejak tahun 1975 ini membungkus penjualan rumah Rp2,23 triliun pada semester pertama 2025.

Angka itu anjlok sekitar 36 persen, mengingat pada paruh pertama 2024 penjualan rumah masih menyetor pemasukan sekitar Rp3,50 triliun.

Baca juga: Perkuat Properti Komersial, Summarecon Beli Tanah di Tangerang

Penjualan rumah merupakan penyumbang terbesar terhadap total pendapatan Summarecon Agung.

Per akhir Juni 2025, sumbangan penjualan rumah sekitar 49 persen, sedangkan pada periode sama 2024 sekitar 62 persen.

Bila penjualan rumah merosot, sebaliknya, penyumbang kedua terbesar pendapatan SMRA, yakni bisnis mal dan ritel justru mencatat pertumbuhan sekitar 8 persen pada semester pertama 2025.

Bisnis mal dan ritel tercatat mengantongi pendapatan Rp1,07 triliun per akhir Juni 2025, sedangkan pada periode yang sama 2024 senilai Rp990,47 miliar.

Kontribusi bisnis mal dan ritel tercatat sekitar 23 persen pada periode enam bulan pertama 2025, sedangkan pada paruh pertama 2024 sekitar 21 persen.

Penurunan pendapatan ikut memengaruhi raihan Summarecon Agung dalam mengoleksi laba bersih pada semester pertama 2025.

Baca juga: Summarecon Suntik Anak Usaha Nyaris Rp461 Miliar

Mengutip laporan keuangan Perseroan, laba bersih SMRA per akhir Juni 2025 tercatat turun sekitar 3 persen menjadi Rp503,50 miliar.

Sebaliknya, pada paruh pertama 2024, laba bersih pemilik proyek Summarecon Bogor ini masih di angka Rp753,68 miliar.

Secara tahunan, laba bersih Summarecon Agung terlihat terus menanjak dalam rentang 2020-2024.

Ketika dunia, termasuk Indonesia dilanda pandemi Covid-19, SMRA masih mampu mengoleksi laba bersih senilai Rp180 miliar.

Bahkan, mampu ditingkatkan menjadi Rp324 miliar pada 2021, sedangkan setahun kemudian melejit ke posisi Rp626 miliar.

Kenaikan laba bersih masih terjadi pada 2023, yakni menjadi Rp766 miliar. Bahkan, pada 2024, laba bersih SMRA melonjak ke angka Rp1,37 triliun.

 

Aset Terus Meningkat

Sementara itu, jumlah aset SMRA terlihat meningkat sekitar 5 persen, yakni dari Rp33,53 triliun pada akhir Desember 2024 menjadi sebesar Rp35,37 triliun per akhir Juni 2025.

Hal serupa terlihat di lini liabilitas. Per akhir Juni 2025, liabilitas SMRA sebesar Rp20,63 triliun, sedangkan akhir 2024 senilai Rp19,70 triliun.

Baca juga: Summarecon Serpong Masih Jadi Andalan SMRA

Peningkatan juga terjadi di lini ekuitas. Bila akhir 2024 masih senilai Rp13,83 triliun, pada paruh pertama 2025 sebesar Rp14,74 triliun.

Khusus jumlah aset, sepanjang lima tahun terakhir, yakni 2021-2025, terlihat terus meningkat.

Pada 2024, aset SMRA naik sekitar 10 persen, yakni menjadi Rp33,53 triliun dari setahun sebelumnya yang senilai Rp31,16 triliun.

Begitu juga dengan posisi aset tahun 2023, naik bila dibandingkan dengan tahun 2022. Hal serupa terjadi pada 2022 bila disandingkan dengan 2021.

Baca juga: Summarecon Jaga Tradisi Tebar Dividen, Cek Jadwalnya

Pada 2021, jumlah aset Summarecon Agung tercatat senilai Rp26,05 triliun, sedangkan tahun 2022 naik menjadi Rp28,43 triliun.

Pemegang saham Summarecon Agung per akhir Juni 2025 terdiri atas PT Semarop Agung sebesar 35,71 persen, Liliawati Raharjo (komisaris SMRA) 5,39 persen, Harto Djojo Nagaria (komisaris SMRA) 0,13 persen, dan masyarakat 58,77 persen.

 

(*)

Exit mobile version