Bahkan, mampu ditingkatkan menjadi Rp324 miliar pada 2021, sedangkan setahun kemudian melejit ke posisi Rp626 miliar.
Kenaikan laba bersih masih terjadi pada 2023, yakni menjadi Rp766 miliar. Bahkan, pada 2024, laba bersih SMRA melonjak ke angka Rp1,37 triliun.
Aset Terus Meningkat
Sementara itu, jumlah aset SMRA terlihat meningkat sekitar 5 persen, yakni dari Rp33,53 triliun pada akhir Desember 2024 menjadi sebesar Rp35,37 triliun per akhir Juni 2025.
Hal serupa terlihat di lini liabilitas. Per akhir Juni 2025, liabilitas SMRA sebesar Rp20,63 triliun, sedangkan akhir 2024 senilai Rp19,70 triliun.
Baca juga: Summarecon Serpong Masih Jadi Andalan SMRA
Peningkatan juga terjadi di lini ekuitas. Bila akhir 2024 masih senilai Rp13,83 triliun, pada paruh pertama 2025 sebesar Rp14,74 triliun.
Khusus jumlah aset, sepanjang lima tahun terakhir, yakni 2021-2025, terlihat terus meningkat.
Pada 2024, aset SMRA naik sekitar 10 persen, yakni menjadi Rp33,53 triliun dari setahun sebelumnya yang senilai Rp31,16 triliun.
Begitu juga dengan posisi aset tahun 2023, naik bila dibandingkan dengan tahun 2022. Hal serupa terjadi pada 2022 bila disandingkan dengan 2021.
Baca juga: Summarecon Jaga Tradisi Tebar Dividen, Cek Jadwalnya
Pada 2021, jumlah aset Summarecon Agung tercatat senilai Rp26,05 triliun, sedangkan tahun 2022 naik menjadi Rp28,43 triliun.
Pemegang saham Summarecon Agung per akhir Juni 2025 terdiri atas PT Semarop Agung sebesar 35,71 persen, Liliawati Raharjo (komisaris SMRA) 5,39 persen, Harto Djojo Nagaria (komisaris SMRA) 0,13 persen, dan masyarakat 58,77 persen.
(*)