Site icon Landbank.co.id

APEX Fokus Segmen Rumah Menengah Atas

APEX Real Estate hadir untuk menjawab kebutuhan konsumen di tengah dinamika pasar properti Indonesia yang terus berkembang/foto: landbank.co.id

Jakarta, landbank.co.id- Di tengah sektor residensial yang terus menggeliat, kantor agen properti eksklusif, APEX Real Estate fokus membidik segmen rumah menengah ke atas.

Menurut Melia Silmina, head of Business Development APEX Real Estate, pihaknya hadir untuk menjawab kebutuhan di tengah dinamika pasar properti yang terus berkembang.

“Sebagai entitas baru yang didukung secara eksklusif oleh platform Pinhome—pemimpin industri properti di Indonesia—APEX hadir sebagai kantor agen eksklusif dengan fokus pada segmen rumah menengah ke atas, yang kami yakini memiliki prospek pertumbuhan yang sangat positif ke depan,” kata Melia Silmina dalam siaran pers, Rabu, 14 Mei 2025.

Dia menyatakan, pihaknya juga membuka peluang bagi agen independen untuk bergabung dalam ekosistem profesional yang kami bangun, dengan berbagai keuntungan menarik dan dukungan operasional yang terstruktur.

“Sebagai langkah awal perjalanan APEX, kami menggelar acara Agent Gathering pada 9 Mei 2025, yang sekaligus menjadi momen peluncuran resmi APEX,” kata Melia Silmina.

Manajemen APEX menjelaskan, bagi agen properti yang bergabung dengan pihaknya, tersedia berbagai manfaat eksklusif, termasuk akses gratis ke platform Pinhome yang menyediakan listing properti dari seluruh Indonesia.

Baca juga: Porsi Pembelian Rumah Secara Tunai Membesar

Para agen properti yang tergabung juga dapat melakukan Co-broke dengan lebih dari 40.000 agen properti dalam jaringan Pinhome, memperluas peluang penjualan, dan kolaborasi.

Tidak hanya itu, APEX juga mengaku memberikan berbagai reward menarik seperti mobil, logam mulia, paket liburan, dan beragam hadiah lainnya sebagai bentuk apresiasi atas kinerja baik para agen.

Lalu, bagi konsumen yang membeli atau menjual properti melalui agen properti APEX juga mendapatkan keuntungan lebih berkat dukungan ekosistem digital dari Pinhome.

Konsumen dapat mengakses listing properti terlengkap di seluruh Indonesia, menikmati kemudahan proses negosiasi harga terbaik yang difasilitasi langsung oleh agen profesional, serta mendapatkan bantuan menyeluruh dalam pengurusan kredit pemilikan rumah (KPR) hingga tuntas.

Agen properti APEX dikenal terpercaya dan profesional, memastikan pengalaman transaksi properti yang aman dan nyaman bagi setiap konsumen.

“Hadirnya APEX diharapkan dapat mendorong transformasi industri properti Indonesia yang lebih profesional dan berkelanjutan, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi,” kata manajemen APEX.

Baca juga: Nilai Penjualan Rumah di Jabodetabek Banten Rp9,18 Triliun

Permintaan Rumah

Sementara itu, data Pinhome mengungkapkan, pada 2024, permintaan akan hunian mengalami peningkatan signifikan, terutama di segmen rumah sederhana dan menengah.

Di Jabodetabek, misalnya, segmen rumah menengah atas (harga Rp600 juta hingga Rp3 miliar) di Jakarta Timur mencatatkan pertumbuhan transaksi sebesar 433 persen.

Kemudian, di kawasan Bekasi Raya meningkat 68 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Menariknya, setelah pengumuman pemenang Pemilu pada kuartal kedua tahun 2024, pencarian rumah mewah (harga lebih dari Rp3 miliar) melonjak hingga 30 persen dibandingkan kuartal sebelumnya (Q1 2024), yang mana adalah lima kali lipat lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan rumah sederhana dan menengah.

Dua lonjakan data tersebut, bagi APEX, menunjukkan bahwa pergerakan pasar bukan semata-mata dipengaruhi faktor musiman seperti Pemilu, melainkan cerminan perubahan pola konsumsi jangka panjang di masyarakat, seperti pembelian rumah.

Di sisi lain, porsi pembelian rumah secara tunai, termasuk tunai bertahap kian membesar pada kuartal pertama 2025 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Hasil Survei Harga Properti Residensial Bank Indonesia (SHPR BI) triwulan I/2025 memerlihatkan, porsi pembelian secara tunai mencapai sebesar 9,79 persen.

Angka itu membesar bila disandingkan dengan pembelian secara tunai triwulan IV/2024 yang sebesar 8,72 persen.

Hal serupa terjadi dalam skema pembelian tunai bertahap. Pada tiga bulan pertama 2025 angkanya menyentuh 18,53 persen, sedangkan pada kuartal IV/2024 masih bertengger di angka 18,74 persen.

Mengutip SHPR BI triwulan I/2025, kondisi sebaliknya terjadi dalam pemakaian skema  kredit pemilikan rumah (KPR).

Baca juga: Properti Jabodetabek dan Bali Masih Potensial

Sekalipun angkanya masih dominan, pemanfaatan skema KPR sejatinya menurun, yakni menjadi 70,68 persen per akhir Maret 2025.

(*)

Exit mobile version