Lebih lanjut, Vier menjelaskan prinsip penerapan strategi tersebut dalam praktik nyata.
“Contohnya, kita ambil satu posisi saat momen itu sudah profit, lalu kita ambil posisi lagi di momentum yang sama,” ujarnya.
“Jadi misalkan saat (entry posisi) Relative Strenght Index (RSI) menunjukan angka 20 sampai dengan 22, kita bisa lepas saat di level 35 sampai 40,” terangnya.
Pendekatan ini diibaratkan seperti pendaki tebing (rock climber) yang terus bergerak naik dengan pijakan yang kuat sebelum melangkah lebih tinggi.
Prinsip tersebut menggambarkan pentingnya pengelolaan risiko dan disiplin teknikal dalam dunia trading.
“Strategi ini tidak hanya mengandalkan analisis teknikal semata, tetapi juga membangun psikologi trading yang kuat agar tidak mudah goyah menghadapi fluktuasi pasar,” tambahnya.
“Ibaratnya saat mendapatkan entry di area RSI 20, kita harus lihat major tren seperti apa, kalau bearish dan masih berharap akan naik lebih tinggi, siap-siap keluar dengan cepat jangan ditahan,” pungkasnya.
Untuk menyaksikan pembahasan lengkap seputar strategi “Vier Rock Climbing” dan analisis pasar emas global bersama Vier Abdul Jamal, Anda dapat mengakses tayangan lengkap melalui tautan berikut:
(*)





