Jakarta, landbank.co.id– PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) ternyata getol menyalurkan pembiayaan rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Dalam rentang tiga tahun terakhir, yakni 2022-2024, nilai kredit pemilikan rumah (KPR) bagi MBR menembus sekitar Rp5,14 triliun. (lihat halaman 2)
KPR bagi MBR itu persisnya adalah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang bernaung di bawah Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera).
”Kontribusi BNI dalam mendukung program prioritas pemerintah juga dilakukan melalui program FLPP yang diharapkan dapat mengatasi masalah backlog perumahan di Indonesia,” ujar Direktur Retail Banking BNI Corina Leyla Karnalies di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Pada 2024, mengutip data BP Tapera, BNI menyalurkan KPR FLPP untuk sebanyak 10.021 rumah.
Baca juga: Begini Target Penyaluran KPR Subsidi BNI Pada 2025
Penyaluran KPR FLPP BNI itu anjlok sekitar 29 persen bila dibandingkan dengan setahun sebelumnya yang sebanyak 14.203 unit.
Dari sisi nilai, masih mengutip data BP Tapera, penyaluran KPR FLPP BNI tahun 2024 menyentuh sekitar Rp1,23 triliun.
Nilai penyaluran KPR FLPP BNI itu turun sekitar 25 persen bila dibandingkan dengan tahun 2023 yang senilai Rp1,63 triliun.
Pada 2024, penyaluran KPR FLPP BNI tersebar di 238 kota yang mencakup 28 provinsi.
Penyaluran itu bekerja sama dengan 1.104 pengembang properti dan tersebar di 1.520 perumahan.
Lantas, bagaimana dengan tahun 2025?
Kabarnya, BNI menyiapkan anggaran sekitar Rp1,8 triliun untuk pembiayaan rumah subsidi.
Pastinya, kata Corina, dengan skema FLPP, masyarakat bisa memiliki rumah dengan uang muka hingga 1 persen dan bantuan uang muka sebesar Rp4 juta untuk rumah tapak.
“Masyarakat juga bisa menikmati bunga spesial sebesar 5 persen fixed hingga akhir periode kredit dengan tenor hingga 20 tahun,” kata dia, dikutip dari Antara.
- Tahun 2022 sebanyak 20.541 unit (Rp2,28 triliun)
- Tahun 2023 sebanyak 14.203 unit (Rp1,63 triliun)
- Tahun 2024 sebanyak 10.021 unit (Rp1,23 triliun)
Sumber: BP Tapera
(*)