“Presiden melihat langsung rancangan pengembangan kawasan TOD yang akan memperkuat integrasi transportasi publik dan menciptakan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat. KAI berkomitmen agar setiap pengembangan kawasan ini mengedepankan keberlanjutan dan manfaat sosial,” ujar Anne.
Luasan TOD
Berdasarkan master plan tersebut, Stasiun Manggarai memiliki potensi pengembangan kawasan seluas 64 hektare dengan gross floor area (GFA) mencapai 1,4 juta meter persegi (m2).
Kawasan ini dirancang terintegrasi dengan lima moda transportasi publik, menyediakan ruang terbuka hijau seluas 5.000 meter persegi, serta berpotensi menghadirkan 21.000 unit hunian vertikal.
Dari sisi layanan, Stasiun Manggarai menjadi salah satu simpul mobilitas terbesar pelanggan Commuter Line Jabodetabek dengan rata-rata 14.508 pelanggan gate in dan 13.768 pelanggan gate out setiap hari.
Baca juga: Ada Artotel Hub Simpang Temu di TOD Dukuh Atas
Pada hari kerja, angka ini meningkat menjadi 15.777 pelanggan gate in dan 14.836 pelanggan gate out. Selain itu, Stasiun Manggarai juga melayani pengguna Commuter Line Bandara Soekarno–Hatta dengan rata-rata 1.239 pelanggan gate in dan 1.350 pelanggan gate out setiap hari kerja.
Lalu, Stasiun Tanah Abang memiliki potensi pengembangan kawasan seluas 77,5 hektare dengan tahap awal GFA sebesar 4,8 hektare.
Kawasan ini dirancang sebagai green and mixed-use development yang terhubung dengan empat moda transportasi publik.
Saat ini, Stasiun Tanah Abang melayani rata-rata 45.104 pelanggan gate in dan 42.587 pelanggan gate out setiap hari, dengan peningkatan signifikan pada hari kerja menjadi 50.492 pelanggan gate in dan 47.366 pelanggan gate out.
Sementara itu, Kawasan Sudirman–BNI City–Karet juga masuk dalam master plan pengembangan TOD dengan potensi GFA sebesar 4,8 hektare pada tahap awal.
Area ini akan menjadi sportainment & lifestyle hub yang menghubungkan lima stasiun sekaligus melalui jalur pedestrian river side walk, serta terintegrasi dengan LRT Jabodebek dan MRT.
Baca juga: PTPP Rampungkan Stasiun Tanah Abang, Nilai Rp309 Miliar
Stasiun Sudirman saat ini melayani rata-rata 32.669 pelanggan Commuter Line gate in dan 33.249 pelanggan gate out per hari.
Pada hari kerja, jumlah tersebut meningkat menjadi 39.232 pelanggan gate in dan 39.728 pelanggan gate out, mencerminkan tingginya mobilitas masyarakat di kawasan bisnis utama Jakarta.
Anne menegaskan bahwa pengembangan kawasan TOD menjadi bagian dari strategi jangka panjang KAI untuk menghadirkan ruang hidup yang terhubung dan produktif.
Dia menegaskan bahwa pengembangan kawasan TOD merupakan langkah kolaboratif antara pemerintah dan berbagai pihak termasuk KAI untuk mewujudkan kota yang berorientasi pada masyarakat.
“TOD menjadi potret integrasi transportasi publik, hunian, dan kegiatan ekonomi yang saling mendukung, sehingga mobilitas masyarakat semakin mudah dan kualitas hidup perkotaan meningkat,” ujar Anne.
Baca juga: Konsep TOD Diyakini Menjadi Solusi Masalah Urbanisasi
(*)





