Site icon Landbank.co.id

Tidak Bagi Dividen, RISE Pakai Laba untuk Pengembangan Usaha

PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk tidak membagikan dividen tahun 2024, laba bersih dimanfaatkan untuk keperluan pengembangan usaha/foto: capture rise

Jakarta, landbank.co.id– Mayoritas pemegang saham PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) setuju memanfaatkan laba bersih tahun 2024 sebagai bekal pengembangan usaha.

Keputusan itu diambil dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk di Surabaya, Jawa Timur, belum lama ini.

“(RUPST) Memberikan persetujuan atas penggunaan laba perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024, termasuk persetujuan Cadangan Umum Perseroan sebesar Rp2 miliar dan persetujuan Perseroan tidak membagikan dividen tahun 2024 untuk keperluan pengembangan usaha,” jelas manajemen PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk dikutip Minggu, 29 Juni 2025.

Pada 2024, emiten berkode saham RISE itu membungkus laba bersih Rp37,34 miliar atau melambung sekitar 185 persen dibandingkan setahun sebelumnya yang senilai Rp13,01 miliar.

Untuk pendapatan dan laba tahun 2025, RISE kami menargetkan peningkatan double digit dibandingkan tahun 2024, begitu juga untuk target marketing sales.

Di sisi lain, sepanjang 2025, RISE menganggarkan modal kerja (capital expenditure/capex) sebesar Rp500 miliar.

Baca juga: RISE Pecahkan Rekor Penjualan

Pengalokasikan capex itu mencakup sebesar 30 persen untuk lini usaha properti dan 70 persen untuk hotel yang dikembangkan tahun 2025.

“Dana kami peroleh dari eksternal dan internal. Secara internal kami perleh dari perbankan dan investor, sedangkan dari internal, kamai peroleh dari hasil penjualan,” tutur manajemen RISE.

Manajemen RISE juga menegaskan bahwa pada 2025, pihaknya tetap melakukan ekspansi dengan mengembangkan proyek hotel dan proyek properti baru.

“Serta melakukan ekspansi lahan sebagai bagian dari strategi pertumbuhan jangka panjang,” urai manajemen RISE.

Baca juga: Mengintip Pasar Apartemen Surabaya

Penjualan Apartemen

Sementara itu, RISE menggaet penjualan apartemen sebesar Rp69,51 miliar pada kuartal pertama 2025, sedangkan pada kuartal sama 2024 belum ada penjualan yang dibukukan sebagai pendapatan.

Merujuk laporan keuangan Jaya Sukses Makmur Sentosa , per akhir Maret 2025, penjualan apartemen menjadi tulang punggung.

Kontribusi penjualan apartemen setara dengan sekitar 55 persen pendapatan PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk pada triwulan I/2025 yang sebesar Rp127,06 miliar.

Mengutip laman Perseroan, proyek apartemen RISE mencakup ARC100, yakni apartemen mewah di pusat kota Surabaya, Jawa Timur dengan konsep single building yang mengutamakan privacy.

Lalu, apartemen Kyo Society. Hunian vertikal menjadi apartemen berkonsep Jepang pertama di Surabaya.

Di bagian lain, pada tiga bulan pertama 2025, selain apartemen, penjualan gudang dan rumah toko (ruko) RISE juga terlihat meningkat pada akhir Maret 2025 dibandingkan dengan rentang waktu sama 2024.

Per akhir Maret 2025, penjualan gudang dan ruko menyentuh Rp13,89 miliar alias melonjak sekitar 367 persen mengingat pada periode sama 2024 masih di level Rp2,90 miliar.

Dalam merangsek pasar pergudangan, RISE mengusung Tritan Point, sebuah kawasan pergudangan yang tersebar di berbagai kota, seperti Surabaya, Sidoarjo, Malang, Bandung, dan Medan.

Baca juga: Penjualan Apartemen RISE Menyala

Sebaliknya, pendapatan lini bisnis hotel RISE harus puas membukukan penurunan pendapatan, yaitu dari semula Rp43,61 miliar menjadi Rp40,72 miliar.

Bisnis hotel dikenal mampu menjadi penyumbang kedua terbesar terhadap total pendapapatan RISE per akhir Maret 2025, yakni sekitar 32 persen.

Bahkan, pada triwulan pertama 2024, sumbangannya mencapai sekitar 73 persen dari total pendapatan RISE kala itu yang senilai Rp59,50 miliar.

Untuk bisnis hotel, RISE memiliki empat unit, yakni Vasa Hotel Surabaya, Surabaya, Jawa Timur (bintang lima).

Menurut Direktur Utama RISE, Belinda Natalia, pihaknya akan meningkatkan komitmen untuk memasuki tahun 2025 dengan penyelesaian proyek proyek ekspansi yang sedang berlangsung dan peluang bisnis properti semakin terbuka lebar.

“Peluang tersebut yaitu tren hunian vertikal di perkotaan, seperti apartemen dengan fasilitas lengkap yang akan terus diminati oleh profesional muda dan keluarga kecil,” urai Belinda Natalia dilansir Annual Report Perseroan 2024.

Baca juga: Transaksi Hotel Ditaksir Sentuh US$150 Juta, Ini Alasannya

Selanjutnya, jelas dia, peluang investasi di kavling tanah di kawasan berkembang dan pengembangan homestay sebagai alternatif akomodasi wisata juga patut diperhitungkan.

Per akhir Maret 2025, pemegang saham RISE terdiri atas PT Tancorp Global Sentosa sebear 80,29 persen, PT Bemeroca Uniti Abadi Harmoni 0,00 persen, dan masyarakat 19,70 persen.

 

(*)

Exit mobile version