Terapkan Strategi Ini, INPP Berharap Recurring Income Setor 70 Persen

PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) menerapkan strategi untuk menjaga recurring income menyetor 70 persen dari total pendapatan 2025/foto: inpp

Paradise Indonesia  melihat tren ini sebagai salah satu peluang pertumbuhan yang potensial untuk meningkatkan pertumbuhan penjualan properti sales maupun recurring income kedepannya.

Oleh karena itu, Paradise Indonesia bekerja sama dengan operator hunian apartemen agar dapat membantu pembeli unit untuk dapat menyewakan unitnya ke calon konsumen (customer) sehingga dapat menghasilkan income atas investasinya.

Bacaan Lainnya

“Kami mengantisipasi kebutuhan dan permintaan dari generasi konsumen properti selanjutnya yaitu kalangan muda. Kemampuan untuk membaca dan mengambil langkah-langkah strategis ini adalah salah satu kunci keberhasilan kami selama ini di industri properti,” jelas Chief Executive Officer (CEO) Paradise Indonesia, Anthony P Susilo, Jumat, 25 Juli 2025.

Berbeda dengan banyak pengembang baru yang fokus pada proyek rumah tapak (landed house) di pinggiran kota, Paradise Indonesia tetap konsisten mengembangkan properti high-rise dan mixed-use di pusat kota.

Saat ini, Paradise Indonesia menyelesaikan proyek Antasari Place Tower 1 yang dilengkapi serviced apartment Citadines, dengan target penyelesaian pada September tahun ini.

Proyek Antasari Place yang menggabungkan ritel, serviced apartment, bersama dengan proyek 23 Paskal Extension di Bandung yang akan selesai pada semester kedua tahun ini, diharapkan dapat meningkatkan porsi recurring income Paradise Indonesia.

Baca juga: Indonesian Paradise Property Tebar Dividen Rp67 Miliar

Selain itu, Paradise Indonesia juga bersiap mengembangkan proyek terbaru di Balikpapan sebagai portofolio tambahan.

Per akhir Maret 2025, pemegang saham INPP terdiri atas Standard Chartered Bank SG S/A VP Bank A/C PT Grahatama Kreasibaru sebesar 37,00 persen, Standard Chartered Bank SG S/A VP Bank A/C Tree of Belessing PTe Ltd 28,15 persen, PT Propertindo Prima Investama 10,00 persen, dan Elysium Investment Partner Ltd 8,00 persen.

Selain itu, CGS International Securities Singapore Pte Ltd 7,96 persen, Patrick Santosa Rendradjaja (direktur INPP) 0,04 persen, Karel Patipeilohy (komisaris INPP) 0,01 persen, dan masyarakat 8,84 persen.

 

(*)

Pos terkait