Jakarta, landbank.co.id– Penjualan rumah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sepanjang Januari-Maret 2025 terus berdenyut.
“Total penjualan rumah di seluruh Jabodetabek selama tiga bulan pertama 2025 mencapai sekitar 2.600 unit, dimana kawasan Tangerang, Banten menyumbang 50 persen lebih dari total permintaan,” jelas Martin Samuel Hutapea, associate director Research & Consultancy Department Leads Property di Jakarta, baru-baru ini.
Data Leads Property menyebutkan, selain mencatat penjualan rumah, kawasan Tangerang juga memiliki pertumbuhan harga rumah sekitar 5 persen secara tahunan.
“Tambahan pasokan rumah di Tangerang sekitar 11 persen secara tahunan, sedangkan perubahan tingkat penjualan sekitar 0,4 persen secara tahunan,” jelas Martin.
Dalam catatan Leads Property, total pasokan baru yang diluncurkan pada kuartal pertama 2025 di Jabodetabek sebanyak sekitar 3.600 unit.
Dari total 3.600 rumah itu didominasi oleh segmen menengah (middle segment), mencerminkan fokus pengembang pada pasar mass-market.
Baca juga: Omzet Penjualan Rumah Jabodebek-Banten Sentuh Rp1,94 Triliun
“Total penyerapan rumah di Jabodetabek pada kuartal pertama sekitar 72 persen yang didominasi oleh wilayah Tangerang,” terang Martin.
Dia menambahkan, rata-rata tingkat penjualan pasar rumah tapak di Jabodetabek per akhir Maret 2025 menyentuh sekitar 93 persen.
Total pasokan rumah tapak di Jabodetabek hingga triwulan pertama 2025 sebanyak 188 ribu unit.
Rata–rata harga jual rumah di Jabodetabek dalam rentang Januari-Maret 2025 bertengger di angka Rp2,5 miliar per unit.
Di sisi lain, mengutip data Leads Property, tambahan pasokan rumah di Jakarta tercatat sekitar 4 persen secara tahunan, sedangkan perubahan tingkat penjualannya sekitar 2 persen dengan pertumbuhan harga rumah sekitar 5 persen.
Tetangga Jakarta, yakni Bogor, mencatat pertambahan pasokan lebih besar, yakni sekitar 8 persen secara tahunan, seangkan perubahan tingkat penjualannya sekitar 1 persen dengan pertumbuhan harga rumah sekitar 13 persen.
Baca juga: Penjualan Rumah Melonjak, Begini Kata CITY Soal Prospek 2025
Sebaliknya, Depok mencatat tambahan pasokan lebih rendah dibandingkan Bogor, yakni sekitar 6 persen secara tahunan, sedangkan perubahan tingkat penjualan sekitar 1 persen dengan pertumbuhan harga rumah sekitar 11 persen.
Pertumbuhan harga rumah tertinggi dicatat oleh Bekasi, yakni sekitar 28 persen secara tahunan, sedangkan tambahan pasokannya sekitar 4 persen dengan perubahan tingkat penjualan sekitar 0,3 persen.