Jakarta, landbank.co.id– PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) punya tambahan kekuatan sebesar Rp121,77 miliar yang dapat dimanfaatkan untuk modal kerja pada 2025.
Kekuatan baru PT Suryamas Dutamakmur Tbk itu datang dari laba bersih tahun 2024 milik Perseroan yang ditempatkan sebagai laba ditahan.
Keputusan pemanfaatan laba bersih tahun 2024 itu diambil dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Suryamas Dutamakmur Tbk di Jakarta, Senin, 16 Juni 2025.
“Menetapkan penggunaan laba bersih Perseroan tahun 2024 sebesar Rp123,77 miliar dengan rincian sebesar Rp121,77 miliar akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk keperluan modal kerja,” urai manajemen emiten berkode saham SMDM ini dikutip Rabu, 18 Juni 2025.
Selain itu, RUPST anak usaha PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) ini juga menyisihkan sebesar Rp2 miliar dari laba bersih tahun 2024 sebagai dana cadangan.
Kehadiran tambahan modal kerja itu relevan dengan rencana sejumlah proyek SMDM yang cukup bervariasi pada 2025.
Baca juga: Bisnis Hotel Suryamas Dutamakmur Bertumbuh
Manajemen SMDM punya sejumlah rencana untuk proyek-proyek yang tengah dikembangkan. Misal, di proyek Royal Tajur, emiten properti ini punya rencana melanjutkan pemasaran The Dunster, low rise apartment Royal Heights, dan penambahan fasilitas seperti children play ground dan balai warga.
Bahkan, di proyek Rancamaya, Perseroan antara lain berencana membangun club house baru di kawasan Kingsville, membanguna kawasan food and beverage (F&B) dan hiburan keluarga.
Selain itu, masih di proyek Rancamaya, Perseroan berencana melakukan rejuvenation R-Hotel dan Rancamaya Golf and Country Club.
Bisnis Hotel
Sementara itu, bisnis hotel Suryamas Dutamakmur mampu bertumbuh dalam periode Januari-Maret 2025 dibandingkan dengan rentang waktu sama tahun 2024.
Baca juga: Tiga Proyek SMDM Sumbang Prapenjualan BSDE
Pertumbuhan bisnis hotel Suryamas Dutamakmur itu terlihat dari kemampuan Perseroan meningkatkan sekitar 3 persen pada akhir Maret 2025.
Mengutip laporan keuangan Perseroan, per akhir Maret 2025, pendapatan bisnis hotel SMDM tercatat sebesar Rp11,97 miliar, sedangkan periode sama 2024 masih di angka Rp11,66 miliar.
Selain bisnis hotel, lini pendapatan SMDM yang mampu bertumbuh pada kuartal pertama 2025 adalah segmen sewa. Lini ini melonjak sekitar 25 persen dari Rp513,53 juta menjadi Rp644,49 juta.
Dua lini pemasukan SMDM lainnya harus puas mencatat penurunan pada tiga bulan pertama 2025. Segmen tanah, rumah tinggal, dan ruko merosot sekitar 70 persen dari Rp97,15 miliar menjadi Rp28,70 miliar.
Penurunan segmen ini berdampak signifikan terhadap total pendapatan SMDM pada triwulan pertama 2025. Maklum, segmen tersebut menyumbang sekitar 52 persen terhadap total pendapatan.
Per akhir Maret 2025, total pendapatan SMDM tercatat anjlok sekitar 55 persen bila disandingkan dengan raihan pada periode sama 2024.
Baca juga: Rekam Jejak Penjualan Tanah dan Bangunan BSDE, Lima Tahun Terakhir
Menurunnya pendapatan Perseroan berpengaruh terhadap bottom line SMDM. Per akhir Maret 2025, SMDM harus puas membungkus rugi Rp7,11 miliar, sedangkan per akhir Maret 2024 masih mengantongi laba bersih Rp17,75 miliar.
Sementara itu, jumlah aset SMDM per akhir Maret 2025 tercatat sebesar Rp3,45 triliun, sedangkan pada akhir Desember 2024 senilai Rp3,46 triliun.
Jumlah liabilitas Perseroan tercatat naik dari Rp251,61 miliar pada akhir 2024 menjadi Rp251,97 miliar pada kuartal pertama 2025.
Ekuitas SMDM tercatat senilai Rp3,19 triliun pada triwulan pertama 2025, sedangkan akhir 2024 sebesar Rp3,21 triliun.
Baca juga: Penjualan Tanah dan Rumah SMDM Melejit
Per akhir Maret 2025, pemegang saham mayoritas SMDM adalah PT Bumi Serpong Damai Tbk, yakni sebesar 98,97 persen, sedangkan sisanya, 1,03 persen dimiliki oleh masyarakat.
(*)