Landbank.co.id
Beranda Komersial Surya Semesta Internusa Bidik Prapenjualan Lahan Industri 184 Hektare

Surya Semesta Internusa Bidik Prapenjualan Lahan Industri 184 Hektare

PT Surya Semesta Internusa Tbk mendongkrak target prapenjualan (marketing sales) lahan industri dari 65 hektare menjadi 184 hektare pada 2024/foto: suryacipta.com

Jakarta, landbank.co.id– PT Surya Semesta Internusa Tbk mendongkrak target prapenjualan (marketing sales) lahan industri dari 65 hektare menjadi 184 hektare pada 2024.

PT Surya Semesta Internusa Tbk yang mengusung kode saham SSIA di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu memerkirakan nilai prapenjualan lahan industri tahun 2024 setara dengan Rp2,2 triliun.

Penjualan lahan industri PT Surya Semesta Internusa Tbk itu bersumber dari Suryacipta City of Industry Karawang dan Subang Smartpolitan.

“SSIA melihat minat yang luar biasa, terutama dari China, di Suryacipta City of Industry, Karawang serta pengembangan Industrial Green City terbaru SSIA, Subang Smartpolitan,” ujar manajemen SSIA dalam keterbukaan informasi di laman BEI.

Minat yang luar biasa ini, kata manajemen SSIA, mendorong pihaknya menaikkan target penjualan pemasaran (marketing sales) tahun 2024 untuk Suryacipta City of Industry Karawang dan Subang Smartpolitan dari 65 hektare menjadi 184 hektare (nilai penjualan setara Rp2,2 triliun).

“Dengan asumsi penjualan pemasaran tercapai dan dibukukan tahun ini, pendapatan konsolidasi SSIA FY24 diperkirakan meningkat sebesar 23% menjadi Rp5,6 triliun, dengan laba bersih naik 182% menjadi Rp500 miliar,” kata manajemen SSIA.

Baca Juga:  Mengamankan Operasi Industri dengan Memanfaatkan Drone

Sementara itu, pada 30 April 2024, Subang Smartpolitan “Green, Smart, and Sustainable City”, sebuah kawasan terpadu untuk area industri dan komersial di Indonesia dengan bangga menyambut BYD, salah satu pelopor global dalam industri kendaraan listrik (EV), sebagai salah satu tenant utama. Pendirian pabrik EV oleh BYD di Subang Smartpolitan menandai langkah penting dalam mendorong mobilitas berkelanjutan di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara. BYD menjadi penyewa terbesar pertama di kawasan tersebut dengan menempati area lebih dari 108 hektare.

“Ini menandai pencapaian monumental bagi Subang Smartpolitan, khususnya dalam penjualan lahan industri,” jelas manajemen SSIA.

Lewat Subang Smartpolitan, pertumbuhan jangka pendek dan menengah SSIA masih bergantung pada pemain global di bidang manufaktur, teknologi, dan lembaga R&D.

Sementara itu, dalam jangka panjang, infrastruktur Subang Smartpolitan akan berkontribusi pada pertumbuhan perusahaan melalui layanan yang diberikannya kepada penyewa dan masyarakat, seperti air, pengelolaan air limbah, pengelolaan limbah, energi, gas, jalan tol, dan layanan telekomunikasi.

“Semua ini akan berkontribusi signifikan terhadap recurring income Perusahaan,” urai manajemen SSIA.

Halaman: 1 2

Iklan