Jakarta, landbank.co.id– Manajemen PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) telah menyiapkan dana sebesar Rp200 miliar untuk pelunasan Obligasi Berkelanjutan III Summarecon Agung Tahap II Tahun 2019 Seri B.
Mengutip keterbukaan SMRA, Senin, 14 Oktober 2024, jatuh tempo Obligasi Berkelanjutan III Summarecon Agung Tahap II Tahun 2019 Seri B adalah pada Selasa, 15 Oktober 2024.
Corporate Secretary PT Summarecon Agung Tbk, Lydia Tjio, menjelaskan, tingkat suku bunga Obligasi yang jatuh tempo itu adalah sebesar 9,50 persen.
“Sumber dana (untuk pembayaran obligasi yang jatuh tempo) berasal dari Obligasi Berkelanjutan IV Summarecon Agung Tahap III Tahun 2024,” jelas Lydia Tjio dalam suratnya dikutip dari laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 14 Oktober 2024.
Mengutip keterbukaan informasi SMRA, Obligasi Berkelanjutan III Summarecon Agung Tahap II Tahun 2019 memiliki jumlah pokok Rp700 miliar.
Obligasi itu terdiri atas dua seri, yakni pertama, Seri A dengan jumlah yang ditawarkan sebesar Rp500 miliar. Seri ini memiliki bunga 9,125 persen per tahun.
Jangka waktu Obligasi seri ini adalah tiga tahun, sedangkan pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100 persen dari pokok Obligasi saat jatuh tempo pada 15 Oktober 2022.
Lalu, jumlah Obligasi Seri B sebesar Rp200 miliar dengan bunga obligasi 9,500 persen per tahun dengan jangka waktu Obligasi selama lima tahun.
Pembayaran Obligasi juga dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100 persen dari pokok Obligasi saat jatuh tempo pada 15 Oktober 2024.
Sementara itu, penjualan rumah SMRA terus berkibar. Bahkan, pendapatan dari rumah menjadi otot pemasukan di lini pengembangan properti SMRA sepanjang semester pertama 2024.
Mengutip laporan keuangan PT Summarecon Agung Tbk terlihat bahwa pendapatan dari pengembangan properti rumah menyentuh sekitar Rp3,50 triliun.
Dari laporan keuangan SMRA yang telah diaudit itu tercatat lonjakan pendapatan rumah sekitar 191 persen, mengingat pada periode sama 2023 baru di level Rp1,20 triliun.
Kontribusi segmen rumah menyumbang sekitar 84 persen terhadap total pendapatan pengembangan properti SMRA per akhir Juni 2024.
(*)