Soal Program Tiga Juta Rumah, Begini Kata Bos Waskita Karya
Jakarta, landbank.co.id– Manajemen PT Waskita Karya Tbk (WSKT) punya harapan terhadap Program Tiga Juta Rumah yang digulirkan pemerintah.
Selaku badan usaha milik negara (BUMN), praktis PT Waskita Karya Tbk punya panggilan untuk menyukseskan program Kabinet Prabowo-Gibran itu.
“Harapannya Waskita akan masuk atau berkontribusi untuk Program Tiga Juta Rumah tersebut,” tutur Muhammad Hanugroho, direktur utama PT Waskita Karya Tbk saat ditanya wartawan dalam paparan publik Perseroan, baru-baru ini.
Dia menambahkan, saat ini, WSKT punya anak usaha yang bergerak di bidang properti, yakni PT Waskita Realty.
“Anak usaha kami ini memiliki kelas middle up dan middle low. Untuk kelas middle low ini lokasinya masih perlu kami mapping lebih awal terkait dengan hunian masyarakat,” papar Muhammad Hanugroho dikutip dari laporan hasil paparan publik.
Mengutip Annual Report Waskita Realty Tahun 2023, anak BUMN ini telah memiliki 16 portfolio proyek yang terdiversifikasi secara geografis di berbagai kota di Indonesia yaitu Jakarta, Tangerang, Bandung, Surabaya, Medan, Bali, dan Makassar.
Salah satu proyek Waskita Realty adalah Vasaka City Bekasi di Desa Suka mekar, Kecamatan Sukawangi, Bekasi Utara, Jawa Barat.
Proyek seluas 650 hektare itu dikembangkan oleh Waskita Modern Realti, yakni perusahaan joint venture antara Waskita Realty dengan Modern Land.
Kembali soal Program Tiga Juta Rumah. Muhammad Hanugroho menilai, membangun tiga juta rumah dalam satu tahun bukan merupakan angka yang kecil.
Artinya, tambah dia, untuk mewujudkan target tersebut membutuhkan peran para kontraktor.
“Waskita memiliki teknologi, seperti pembangunan rumah menggunakan precast dengan teknologi/konsep secara 3D (tiga dimensi),” ujar dia.
Direktur Business Strategic, Portfolio & Human Capital PT Waskita Karya Tbk, Rudi Purnomo, mengaku bahwa pihaknya telah menyampaik ke Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) tentang beberapa aset-aset Waskita yang idle.
“Kami masih menunggu skemanya. Ada beberapa lokasi yang sudah disampaikan ke Kementerian PKP,” ujar dia dalam kesempatan yang sama.
Dia menerangkan bahwa Waskita pernah mengerjakan beberapa contoh project rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang juga menjadi program Kementerian PUPR kala itu, yakni di Pasar Rumput dan di Kemayoran.
“Artinya secara typical project-nya akan menjadi benchmark atau barometer kami untuk ikuti. Jadi saat ini kami sudah menyiapkan beberapa percontohan karena hunian ini untuk middle low, kami juga akan coba secara cost bisa memberikan kontribusi yang cukup ekonomis, tapi secara fungsi juga memberikan kelayakan,” urai Rudi Purnomo.