Jakarta, landbank.co.id– PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) atau Siloam telah menyelesaikan transaksi pembelian dua bidang tanah dengan total luas sebesar 2.036 meter persegi (m2) di Kelurahan Panambungan, Kecamatan Mariso, Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Mengutip keterbukaan informasi PT Siloam International Hospitals Tbk, transaksi yang dilakukan emiten berkode saham SILO itu senilai total Rp42,19 miliar.
Transaksi yang dilakukan PT Siloam International Hospitals Tbk itu terdiri atas Rp23,89 miliar dengan PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk.
Lalu, senilai Rp18,30 dengan PT Sentra Sarana Karya (SSK).
Baca juga: Penjualan Lahan Siap Bangun GMTD Melejit
“Transaksi ini dilakukan dengan GMTD dan SSK selaku pihak afiliasi Perseroan, dengan mempertimbangkan bahwa lahan yang dimiliki oleh GMTD dan SSK terletak di lokasi strategis dalam area SHMK (Siloam Hospitals Makassar),” dilansir manajemen SILO.
Lokasi tersebut, jelas manajemen SILO, mendukung rencana pengembangan operasional SHMK guna meningkatkan pengalaman pasien.
Selain itu, tidak terdapat opsi alternatif yang memungkinkan untuk mengakuisisi lahan lain di sekitar area SHMK, sehingga transaksi dilakukan dengan pihak afiliasi, bukan dengan pihak ketiga.
Ratih Hadiwinoto, corporate secretary SILO dalam suratnya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 25 April 2025, menerangkan, pembelian tanah itu merupakan transaksi afiliasi karena GMTD dan SSKI adalah anak perusahaan tidak langsung dari PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).
Baca juga: Ketemu Menteri PKP Soal Meikarta, Bos Lippo Bilang Begini
LPKR adalah pemilik 57,76 persen saham GMTD, memiliki 100 persen saham SSK, dan punya 23 persen saham SILO.
SILO adalah perusahaan terbuka yang bergerak di bidang kesehatan manusia (perumahsakitan).
Salah satu unit operasional rumah sakitnya adalah Rumah Sakit Siloam Makassar (SHMK) yang berlokasi di Jl. Metro Tanjung Bunga No. Kav. 9, Tj. Merdeka, Sulawesi Selatan.
Seiring dengan semakin berkembangnya pelayanan kesehatan di SHMK dan sejalan dengan strategi pelayanan perumahsakitan yang dijalankan oleh Perseroan, maka SILO menilai bahwa pembelian tersebut merupakan investasi jangka panjang yang bermanfaat bagi kebutuhan pasien.
Baca juga: Operasikan 41 Rumah Sakit, Siloam Berencana Tambah di Kemang dan Manyar
Dengan dilakukannya pembelian tanah, SHMK dapat memaksimalkan penggunaan area tersebut dan juga dapat melakukan ekspansi area penunjang rumah sakit sesuai strategi yang telah disetujui oleh manajemen pada masa depan yang akan berdampak bagi operasional SHMK dan Perseroan.
Saat ini, Siloam mengelola 41 rumah sakit yang tersebar di wilayah Indonesia dan mngoperasikan 73 klinik yang mencakup klinik mandiri dan inhouse clinic untuk perusahaan.
Pada 2024, SILO mengantongi pendapatan Rp12,20 triliun, naik dibandingkan dengan setahun sebelumnya yang senilai Rp11,19 triliun.
SILO membukukan laba bersih tahun berjalan Rp950,11 miliar per akhir 2024, sedangkan setahun sebelumnya sebesar Rp1,24 triliun.
Sementara itu, Tubagus Syamsul Hidayat, corporate secretary GMTD. Menerangkan, penyelesaian transaksi ditandai dengan telah dipenuhinya kewajiban-kewajiban yang disepakati oleh para pihak dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli Bersyarat.
Lalu, kata dia, termasuk antara lain, dengan telah diperolehnya Pendapat Kewajaran dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) dan telah dilunasinya pembayaran atas objek transaksi oleh calon pembeli.
Baca juga: Ini yang Bikin Laba Bersih LPKR Tembus Rp18,7 Triliun
“Transaksi ini membawa dampak positif bagi Perseroan dan akan memperkuat neraca serta meningkatkan alur kas Perseroan,” papar Tubagus Syamsul Hidayat dalam suratnya kepada BEI, Jumat, 25 April 2025.
Sementara itu, mengutip laporan keuangan GMTD, pada 2024, pendapatan dan laba bersih Perseroan tercatat naik sekitar 5 persen.
Di lini pendapatan, pada 2024, GMTD mengantongi sebesar Rp409,30 miliar, sedangkan tahun 2023 sekitar Rp388,22 miliar.
GMTD mampu mencatat laba bersih Rp136,85 miliar pada 2024, sedangkan setahun sebelumnya Rp129,01 miliar.
(*)