Serial Animasi Edukatif Jadi Alternatif Kegiatan Anak Selama Libur Panjang

Psikolog anak menyebut konten edukatif pendek efektif mendampingi anak selama liburan, tanpa mengabaikan rekomendasi durasi screen time./Foto: Istockphoto.

Jakarta, landbank.co.id – Libur panjang kerap membuat durasi penggunaan gawai anak meningkat. Di tengah kekhawatiran orang tua terhadap paparan layar berlebihan, tayangan edukatif berdurasi singkat dinilai dapat menjadi alternatif kegiatan berkualitas untuk mengisi waktu liburan bersama anak.

Psikolog anak Grace E. Sameve, M.A., M.Psi menekankan bahwa teknologi tidak dapat sepenuhnya dipisahkan dari kehidupan anak. Yang terpenting, menurutnya, adalah peran pendampingan orang tua agar penggunaan teknologi tetap sehat dan bermakna.

Bacaan Lainnya

“Teknologi kini sudah menjadi bagian dari kehidupan anak. Yang penting bukan menjauhkannya, tetapi mendampingi mereka menggunakannya secara sehat dan bermakna,” ujar Grace seperti dikutip dari Antara Selsa, 30 Desember 2025.

Sejumlah lembaga internasional seperti World Health Organization (WHO) dan American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan durasi screen time anak usia 2 hingga 5 tahun tidak lebih dari satu jam per hari, bahkan semakin singkat dinilai semakin baik.

Namun, realitas di lapangan menunjukkan tantangan tersendiri. Data yang dikutip platform parenting Tentang Anak mencatat hampir 40 persen anak Indonesia usia 2–5 tahun menghabiskan waktu menonton gawai lebih dari dua jam per hari, jauh melampaui rekomendasi lembaga kesehatan global.

Grace menilai, format konten pendek yang padat pesan menjadi semakin relevan bagi keluarga muda, terutama saat liburan ketika waktu luang anak bertambah dan paparan gawai sulit dihindari.

Menjawab kebutuhan tersebut, Tentang Anak merilis SANG, serial animasi edukatif berdurasi sekitar tiga menit per episode yang dapat ditonton secara gratis melalui kanal YouTube resmi Tentang Anak. Serial ini dikembangkan bersama dokter dan psikolog anak agar selaras dengan tahapan perkembangan sosial dan emosional anak Indonesia.

“SANG hadir untuk membantu orang tua mengenalkan nilai-nilai baik dengan cara yang menyenangkan,” ujar konsultan edukasi Tentang Anak.

Melalui empat karakter sahabat—Swara, Aluna, Nada, dan Gema—setiap episode SANG mengangkat satu nilai karakter yang dekat dengan kehidupan sehari-hari anak, seperti berbagi, meminta tolong, mengucapkan maaf, dan berterima kasih. Pendekatan satu nilai dalam satu episode dinilai membuat pesan lebih mudah dipahami tanpa membuat anak mengalami overstimulasi.

Selain tayangan animasi, SANG juga dilengkapi dengan buku cerita anak dalam format dwibahasa Indonesia-Inggris. Buku ini dirancang agar anak dapat mengulang kembali nilai karakter yang ditonton melalui aktivitas membaca bersama orang tua.

Pendekatan tersebut diharapkan tidak hanya menekan durasi screen time, tetapi juga mengubahnya menjadi quality time yang lebih bermakna. Dengan demikian, anak tidak sekadar menonton, melainkan juga mempraktikkan nilai karakter positif dalam keseharian.

(*)

Pos terkait