Jakarta, landbank.co.id– Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mengaku perlu memastikan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memeroleh rumah subsidi berkualitas ketika menikmati Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Salah satu upaya penting untuk memastikan hal itu, BP Tapera menggulirkan monitoring dan evaluasi (monev) atas penyaluran FLPP.
Terkait hal tersebut, kali ini, BP Tapera menggelar monev ke sejumlah perumahan subsidi FLPP di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar, Riau, sepanjang 22–24 September 2025.
Kegiatan ini bertujuan memastikan rumah subsidi benar-benar siap huni serta memberikan manfaat optimal bagi MBR.
Selama tiga hari, tim monev meninjau berbagai perumahan, di antaranya Griya Padat Karya 6 dan Graha Arima Rumbai di Pekanbaru.
Selain itu, Graha Harmoni Raya, Green Kubang Residence 3, Derofizha Permata Manunggal 2, dan Gean De Green 2 di Kampar.
Baca juga: Begini Tiga Aspek Monev Penyaluran FLPP
“Hampir seluruh rumah yang dipantau telah dihuni sesuai ketentuan dan dinyatakan siap huni, lengkap dengan prasarana dasar seperti jalan cor, sumber air, serta fasilitas ibadah dan ruang terbuka,” dilansir laman BP Tapera.
BP Tapera menegaskan, kegiatan monev ini menjadi bukti nyata kehadiran negara dalam memastikan MBR menerima rumah layak huni melalui pembiayaan FLPP.
Kolaborasi dengan bank penyalur dan asosiasi pengembang diharapkan mampu memperkuat kualitas hunian sekaligus menciptakan iklim kompetisi sehat dalam penyediaan rumah subsidi bagi MBR di Riau.
Selain memantau kondisi fisik rumah, BP Tapera juga memperkenalkan fitur MBR Rating, sebuah inovasi penilaian yang melibatkan langsung penerima manfaat untuk mengevaluasi kualitas rumah, layanan bank penyalur, hingga manajemen pengembang.
“Riau menjadi provinsi keenam dari sepuluh lokasi uji coba fitur ini,” dilansir laman BP Tapera.
Kunjungan ke Riau kali ini dipimpin oleh Direktur Operasi Pemanfaatan BP Tapera, Muhammad Nauval, bersama tim monev, perwakilan bank penyalur seperti Bank Riau Kepri Syariah, Bank BTN, dan Bank BRI, serta asosiasi pengembang properti.
Baca juga: Begini Temuan BP Tapera Terhadap Penyaluran KPR FLPP di Sulawesi Selatan
Sebelum di Riau, BP Tapera menggelar monev di kawasan Padang, Sumatera Barat (Sumbar) pada pertengahan September 2025.
Hasil pemantauan monev BP Tapera secara sampling menunjukkan 100 persen kondisi rumah pascaakad FLPP telah siap huni.
Hal ini berarti pada saat MBR mulai mencicil, rumah FLPP yang diterima sudah bisa langsung dihuni dengan baik.
Selain itu, semua komponen utama rumah yaitu atap, lantai, dinding sudah selesai dibangun, air dan listrik telah tersedia secara memadai.
Aspek Monev
BP Tapera menyatakan bahwa pihaknya senantiasa melakukan monitoring evaluasi (monev) terhadap penyaluran dana FLPP.
Baca juga: Simak Temuan Monev Rumah Subsidi BP Tapera di Padang
Menurut Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, dalam monev penyaluran dana rumah subsidi FLPP ditinjau dari tiga aspek, yaitu aspek implementasi, aspek manfaat, dan aspek konteks.
BP Tapera mengaku bahwa aspek manfaat menjadi fokus utama dalam pelaksanaan monev, yaitu untuk mengetahui secara langsung perubahan taraf hidup masyarakat penerima FLPP.
“Saya kira hal ini akan semakin meningkatkan kualitas tata kelola, kualitas delivery output, serta kualitas kemanfaatan yang bisa dirasakan oleh debitur dari penyaluran dana FLPP. Ini akan tercermin pada ketersediaan rumah yang berkualitas, memenuhi standar kesehatan dan standar hidup yang layak bagi masyarakat,” kata Heru Pudyo Nugroho.
Sementara itu, aspek implementasi bertujuan untuk mengetahui informasi tentang kinerja penggunaan dana Bendahara Umum Negara (BUN), termasuk penyerapan anggaran, konsistensi antara perencanaan dan target capaian, serta realisasi penyaluran dana BUN.
Baca juga: Sekilas Mengenal MBR Rating
(*)