Perseroan juga menjalankan berbagai inisiatif untuk melestarikan lingkungan sebagai bagian dari komitmennya terhadap keberlanjutan.
Di sisi lain, jelas manajemen BIPP, melihat raihan proyek Citra Maja Raya 2 yang positif pada 2024, pihaknya memulai perencanaan tahap tiganya.
“Melihat potensi pasar yang masih tinggi untuk hunian terjangkau, Perseroan memulai perencanaan proyek Citra Maja Raya 3, yang dirancang sebagai kawasan hunian terpadu dengan fasilitas yang lebih modern dan lengkap,” kata manajemen BIPP.
Sementara itu, Bhuwanatala Indah Permai berhasil memangkas kerugian sepanjang Januari-Maret 2025 disandingkan dengan periode sama 2024.
Merujuk laporan keuangan Perseroan, pada tiga bulan pertama 2025, BIPP merugi Rp4,55 miliar, sedangkan per akhir Maret 2024 sebesar Rp13,85 miliar.
Kemampuan PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk memangkas kerugian tidak terlepas dari adanya peningkatan pendapatan pada periode tiga bulan pertama 2025.
Baca juga: BSDE Perkuat Modal Kerja Rp4,35 Triliun
Per akhir Maret 2025, pendapatan BIPP tumbuh sekitar 11 persen bila dibandingkan dengan periode sama 2024, yakni dari Rp57,15 miliar menjadi Rp63,26 miliar.
Otot pendapatan BIPP pada triwulan I/2025 bertumpu ada pemasukan dari bisnis real estat yang menyentuh Rp29,87 miliar atau setara dengan sekitar 47 persen dari total pendapatan Perseroan.
Pendapatan dari real estat tersebut tumbuh tipis mengingat per akhir Maret 2024, BIPP mengoleksi sebesar Rp28,61 miliar.
Bisnis hotel menjadi kontributor kedua terbesar, yakni sebesar Rp16,47 miliar atau menyumbang sekitar 26 persen terhadap total pendapatan per akhir Maret 2025.
Bisnis hotel BIPP menanjak sekitar 23 persen bila disandingkan dengan torehan pada periode sama 2024 yang senilai Rp13,23 miliar.
Dua sumber pendapatan BIPP lainnya mencakup dari usaha kantor sebesar Rp15,26 miliar atau setara 24 persen dan bisnis mal senilai Rp1,66 miliar atau setara sekitar 3 persen.
Baca juga: BIPP Jaga Pertumbuhan Pendapatan
Sementara itu, jumlah aset BIPP tercatat sebesar Rp1,83 triliun per akhir Maret 2025, lebih rendah bila dibandingkan dengan per akhir Desember 2024 yang senilai Rp1,86 triliun.
Liabilitas Perseroan tercatat menurun dari Rp837,87 miliar per akhir 2024 menjadi Rp830,93 miliar pada kuartal pertama 2025.
Di sisi lain, ekuitas BIPP sebesasr Rp1,00 triliun per akhir Maret 2025, sedangkan per akhir 2024 senilai Rp1,02 triliun.
(*)