Site icon Landbank.co.id

Segmen Properti SSIA Tumbuh Tipis, Jual Lahan Rp78,9 Miliar

Segmen properti PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) tumbuh sekitar 2,6 persen pada kuartal pertama 2025 dibandingkan periode sama 2024/foto: suryacipta.com

Jakarta, landbank.co.id– Segmen properti PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mencatat pertumbuhan sekitar 2,6 persen pada kuartal pertama 2025 dibandingkan dengan periode sama 2024.

“Segmen properti SSIA, mencakup pendapatan dari kawasan industri, biaya pemeliharaan, sewa komersial, dan properti residensial, membukukan pendapatan sebesar Rp163,8 miliar pada kuartal pertama 2025, naik 2,6 persen dari Rp159,7 miliar pada kuartal pertama 2024,” jelas manajemen PT Surya Semesta Internusa Tbk, Rabu, 7 Mei 2025.

Menurut manajemen PT Surya Semesta Internusa Tbk, PT Suryacipta Swadaya (SCS), unit bisnis utama Perseroan, melaporkan pendapatan sebesar Rp162,3 miliar pada tiga bulan pertama 2025.

Angka itu meningkat 10,5 persen bila disandingkan dengan raihan periode sama 2024 emiten berkode saham SSIA ini yang sebesar Rp146,8 miliar.

“Pertumbuhan ini terutama didorong oleh kenaikan 16,6 persen pada pembukuan penjualan lahan, yakni sebesar Rp78,9 miliar pada kuartal pertama 2025, sedangkan pada periode sama 2024 senilai Rp67,6 miliar,” urai manajemen SSIA.

Manajemen SSIA juga menerangkan, pada triwulan I/2025, SCS mencatat penjualan penjualan lahan inventaris seluas 4,0 hektare di Suryacipta Karawang, Jawa Barat senilai Rp88,0 miliar.

Baca juga: Pendapatan Tanah Kawasan Industri SSIA Melambung 385 Persen

Mengutip data SSIA, torehan itu naik 31,4 persen dibandingkan dengan triwulan I/2024 yang menjual 3,0 hektare senilai Rp57,1 miliar.

“Per kuartal pertama 2025, SCS memiliki backlog penjualan lahan sebesar Rp325,4 miliar, setara dengan 24,2 hektare,” ungkap manajemen SSIA.

Mengutip laman Perseroan, SCS merupakan pengembang dan pengelola kawasan industri dengan pengalaman lebih dari tiga dekade, pionir dalam pembangunan kota pintar.

Setelah sukses dengan kawasan industri Suryacipta City of Industry seluas 1.400 hektare di Karawang, Jawa Barat, perusahaan menghadirkan Subang Smartpolitan – kota mandiri terintegrasi seluas 2.717 hektare.

Baca juga: Porsi Kawasan Industri Intiland Kian Menonjol

Sementara itu, khusus bisnis konstruksi, PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA), anak usaha konstruksi SSIA, melaporkan pendapatan konsolidasian sebesar Rp889,5 miliar pada kuartal pertama 2025, meningkat 24,4 persen secara tahunan dari Rp715,0 miliar.

Laba bersih NRCA naik 46,1 persen menjadi Rp42,0 miliar dari Rp28,8 miliar pada kuartal pertama 2024.

NRCA memperoleh kontrak baru senilai Rp687,8 miliar pada kuartal pertama 2025, turun 49,1 persen dari Rp1,35 triliun pada kuartal pertama 2024.

Menurut manajemen SSIA, proyek utama yang diperoleh NRCA pada kuartal pertama 2025 meliputi Pabrik Baru AHM di Deltamas Cikarang Bekasi, Jawa Barat.

Lalu, pekerjaan infrastruktur di Subang Smartpolitan, pekerjaan struktur untuk Grand Lucky Pekanbaru, Gedung Parkir & Campus Plaza E di Gunadarma Depok, serta Holiday Inn Express di Bandung.

 

EBITDA Kuartal I/2025

Sementara itu, SSIA membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp1,07 triliun pada kuartal pertama 2025 atau turun tipis sebesar 2,1 persen bila dibandingkan Rp1,09 triliun pada periode yang sama setahun sebelumnya.

Baca juga: Data Kawasan Industri Greater Jakarta, Kuartal I/2025

Laba kotor SSIA per akhir Maret 2025 turun 35,0 persen secara tahunan menjadi Rp199,5 miliar, dibandingkan Rp307,0 miliar per akhir Maret 2024.

Lalu, SSIA mencatat EBITDA sebesar Rp36,3 miliar pada tiga bulan pertama 2025, turun dari Rp147,1 miliar pada periode sama 2024.

“Penurunan ini terutama disebabkan penurunan kinerja pada segmen perhotelan akibat aktivitas renovasi yang sedang berlangsung. EBITDA segmen ini turun sebesar Rp90,0 miliar secara tahunan,” jelas manajemen SSIA.

Di sisi lain, Perseroan membukukan rugi bersih konsolidasian sebesar Rp21,7 miliar per akhir Maret 2025, dibandingkan rugi bersih sebesar Rp14,9 miliar pada periode yang sama setahun sebelumnya.

 

(*)

Exit mobile version