Residensial Masih Jadi Andalan Metland

Segmen properti residensial masih menjadi andalan PT Metropolitan Land Tbk (Metland), termasuk dalam rentang sepanjang Januari-September 2025/foto: metland

Sekalipun demikian, Anhar Sudradjat, presiden direktur PT Metropolitan Land Tbk, dalam acara paparan publik kinerja Perseroan, Senin, 10 November 2025 menjelaskan bahwa pihaknya tetap optimistis laba hingga akhir tahun akan tetap terjaga baik sesuai dengan perkembangan perekonomian yang mulai membaik.

 

Bacaan Lainnya

Recurring Income

Sepanjang Januari-September 2025, selain mengantongi pendapatan dari residensial Rp722,36 miliar, Metland juga meraih pendapatan berulang (recurring income) senilai Rp409,11 miliar.

Menurut Olivia Surodjo, direktur keuangan Metland, komposisi pendapatan MTLA pada kuartal III 2025 terdiri atas 64 persen dari penjualan residensial dan 36 persen dari pusat perbelanjaan, hotel, pusat rekreasi dan pendapatan lain-lain.

Metland Cibitung dan Metland Menteng memberikan kontribusi terbesar pada pendapatan penjualan Perseroan.

Baca juga: Metland Cibitung Kian Membubung

Untuk pendapatan berulang Perseroan terutama didukung oleh kinerja Metropolitan Mall Bekasi, serta peningkatan performa dari sektor hotel melalui Hotel Horison Ultima Seminyak dan Metland Venya Ubud.

Khusus pusat perbelanjaan, selain Metropolitan Mall Bekasi, MTLA juga memiliki Grand Metropolitan Bekasi, Metropolitan Mal Cileungsi, dan One District Puri.

Dari sisi neraca, total aset Metland per akhir September 2025 naik menjadi Rp7,7 triliun atau tumbuh 3,84 persen dibandingkan akhir tahun sebelumnya.

Lalu, liabilitas tercatat Rp1,9 triliun atau naik 5,82 persen, sedangkan ekuitas meningkat 3,19 persen menjadi Rp5,7 triliun, mencerminkan kondisi keuangan yang terjaga.

Baca juga: Metland Jaga Pertumbuhan Laba Bersih

Pemegang saham Metland per akhir September 2025 terdiri atas PT Metropolitan Persada Internasional sebesar 37,52 persen, PT Ciputra Nusantara 15,00 persen, PT Yulie Sekuritas Tbk 7,22 persen, dan Magnus Jaya 5,30 persen.

Selain itu, Iwan Putra Brasali (komisaris) 2,04 persen, Nanda Widya (komisaris) 1,06 persen, Anhar Sudrajat (presiden direktur) 0,08 persen, Olivia Sulistio (direktur) 0,04 persen, Wahyu Sulistio (direktur) 0,00 persen, Santoso (direktur) 0,00 persen, dan masyarakat 31,73 persen.

(*)

Pos terkait